WahanaNews.co | Seorang mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Negeri Islam (UIN) Alauddin Makassar, berinisial MH, mengaku dianiaya oleh seniornya dan melaporkan kasusnya ke polisi.
"Kejadian terjadi di kampus UIN di Kabupaten Gowa," kata MH, Minggu (4/9/2022).
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Orang tua korban, Mudzhira Nur, menerangkan kejadian itu bermula ketika MH ditegur oleh seniornya karena rambut anaknya itu dianggap tidak rapi saat mengikuti pengenalan budaya kampus (PBAK).
Padahal, kata dia, anaknya telah mencukur rambutnya dan tidak mendapatkan teguran pada hari pertama PBAK. Namun, rambut MH dipersoalkan pada hari kedua.
"MH disuruh berbaris, datang seniornya bawa gunting lalu menggunting rambut bagian atasnya MH. Tapi, anak saya itu kan tubuhnya tinggi besar, dia refleks tahan tangan seniornya," kata Mudzhira.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
Mudzhira mengatakan seniornya itu tak terima tindakan MH. Senior tersebut pun memanggil sekitar lima orang temannya.
Menurutnya, sempat terjadi saling dorong hingga kemudian terjadi pemukulan. Namun, MH berusaha melindungi dirinya sendiri.
"Anak saya waktu itu hanya berusaha melindungi dirinya. Setelah itu terjadilah peristiwa pemukulan itu dan dikeroyok sekitar lima orang seniornya," tuturnya.
Akibat pengeroyokan itu, kata Mudzhira, anaknya mengalami luka pada bagian pelipis mata. Kejadian itu telah ia laporkan ke pihak kepolisian.
"Kita sudah melaporkan ke Polres Gowa hari itu juga. Saya juga sudah lapor ke Rektorat Warek III, dan Pak Warek setuju untuk dilaporkan. Ini harus memang ditindak yang seperti ini," katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Burhan mengonfirmasi soal laporan mahasiswa baru UIN Alauddin Makassar soal kasus penganiayaan itu.
Dia mengatakan polisi sedang menyelidiki kasus.
"Iya betul, sementara dalam tahap penyelidikan," kata Burhan. [rin]