WahanaNews.co
| Polres Bekasi
Kota menetapkan pemuda berinisial AT (21) sebagai tersangka kasus dugaan
pemerkosaan terhadap korban PU (15).
Tersangka
AT merupakan anak anggota DPRD Kota Bekasi, yang saat ini keberadaanya
menghilang dan masuk dalam pencarian petugas kepolisian.
Baca Juga:
Diduga Cabuli 8 Murid, Guru Ngaji di Tangsel Ditangkap Polisi
"AT kami tetapkan
tersangka sejak 6 Mei 2021, hal itu berdasarkan hasil gelar perkara yang
dilakukan oleh penyidik," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius
Supryadi, Rabu (19/5/2021).
Menurut
dia, pelaku saat ini masih diburu oleh Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Kota.
Diberitakan sebelumnya,
anak dari salah satu anggota DPRD Kota Bekasi dilaporkan ke pihak kepolisian
dikarenakan dugaan tindakan asusila terhadap wanita yakni PU (15).
Baca Juga:
Polisi Sebut Film Porno Motif Pelaku Pemerkosaan Maut Siswi SMP di Palembang
Pria dengan
inisial AT (21) dilaporkan oleh LF, orang tua korban, dengan Nomor
LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Selain
diduga melakukan tindak asusila, AT diduga menjual korban kepada lelaki hidung
belang. Dia menjajakan korbannya secara online.
Dalam perkara
ini, AT telah dua kali dipanggil untuk diperiksa oleh penyidik. Namun, dia
mangkir dari panggilan tersebut. Bahkan, kasus asusila ini menjadi viral dan
menjadi perhatian publik.
Orang tua korban, LF
menjelaskan bahwa sang anak dan terduga pelaku ini rupanya sudah saling kenal
dengan menjalin hubungan sekitar sembilan bulan yang lalu.
"Jadi
gini, anak saya kan berpacaran dengan pelaku, kemudian ada kurang lebih 9 bulan
mereka berpacaran," katanya di kantor Polres Metro Bekasi Kota.
Namun, kata dia, untuk
awal mula tindakan asusila yang menerpa kepada sang anak, belum diketahui oleh
dirinya. Sesampai sang anak, akhirnya bercerita kepadanya bahwa dia sering
mendapatkan tindakan kekerasan oleh terduga pelaku ini. Kemudian, LF bersama
anaknya melaporkan kasus tersebut.
Selama
berpacaran dengan pelaku diduga mendapatkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh
AT. Bahkan, PU juga sudah disetubuhi oleh pelaku.
"Kemarin pas di polisi
anak saya ngaku sudah disetubuhi sama terduga pelaku. Pertama, tindak
kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak
tidak mau diajak berhubungan intim," jelasnya.
LF menuturkan, sejauh
ini sudah melakukan visum dan juga sudah menyerahkan sejumlah barang bukti
sebagai tindak lanjut untuk proses penyelidikan. Kemudian, menyerahkan baju PU
serta barang bukti lain yang diserahkan ke polisi.
"Iya,
itu si terduga pelaku, anak anggota DPRD Kota Bekasi," paparnya. (Tio/DIR)