WahanaNews.co | Polisi mengungkapkan beberapa fakta dalam kasus pembunuhan seorang wanita berisial AY (36) yang jasadnya dibuang di kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Salah satunya adalah fakta bahwa pelaku pria berinisial R (36) sempat berniat untuk menyewa pembunuh bayaran untuk melancarkan aksi pembunuhan tersebut.
Baca Juga:
Sakit Hati, Motif Menantu Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Ibu Mertua di Kendari
Namun, niat itu tak terlaksana karena tarif pembunuh bayaran yang dianggapnya terlalu mahal.
"Jasa itu [pembunuh bayaran] tidak jadi karena menurut keterangan pelaku, itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," ucap Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dihubungi, Jumat (22/10).
Alhasil, Panji mengatakan bahwa pelaku belajar lewat internet untuk mengetahui cara membunuh tanpa bersuara. Proses itu ia pelajari selama tiga hari sebelum melakukan aksinya.
Baca Juga:
Kronologi Cinta Segitiga Berujung Ditangan Pembunuh Bayaran
"Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," kata Panji.
Menurut dia, cara itulah yang digunakan R untuk membunuh rekannya. Korban tewas dengan dicekik usai sempat dianiaya oleh pelaku.
Menurut Panji, aksi tersebut dilakukan berdasarkan motif sakit hati. Keduanya diketahui merupakan kerabat dalam sebuah kelompok pertemanan.
Polisi tak mengungkap hal yang memicu kekesalan R terhadap korban. Namun, AY sebetulnya bukan target utama R untuk meluapkan kekesalannya.
Sebelum dibunuh, menurut polisi, R sempat mengajukan pertanyaan kepada korban, apakah korban berada di pihaknya atau bersama H, teman mereka yang lain. Meski telah memilihnya, R akan tetapi tetap membunuh AY.
"Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panji.
R bahkan sempat meminta uang kepada korban dan keluarganya sebelum melakukan aksinya. Ia total menerima uang hampir Rp30 juta dari korban dan keluarganya.
Sebagai informasi, aksi tersangka R saat mengangkut jasad korban terekam kamera pengawas CCTV. Dari rekaman terlihat tersangka sempat menyunggingkan senyum saat bertemu dengan penghuni lain di lift saat mendorong jasad dengan troli. [afs]