WahanaNews.co, Padang - Warga Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mulai resah dan khawatir karena terduga pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (NKS), gadis penjual gorengan masih berkeliaran.
Hingga Minggu (15/9) sore, polisi belum berhasil mengungkap misteri pembunuhan tersebut dan menangkap pelakunya.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Kekhawatiran warga disebabkan ada kabar pelaku beberapa kali terlihat muncul ke pemukiman.
"Tentu saja kami khawatir kalau pelaku itu datang, masuk rumah warga, misalnya mencari makanan," kata Mita, salah seorang warga melansir CNN Indonesia.
Menurutnya, ketakutan warga memuncak kalau sudah menjelang malam, karena khawatir tiba-tiba pelaku muncul.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
"Sudah lebih satu minggu. Kami sebagai warga merasa cemas dan ketakutan, karena pelaku sampai sekarang belum juga tertangkap. Pokoknya, penuh kecemasan gitu. Ketakutan, karena si pelaku ini ada yang mengatakan dia masih pulang karena lapar. Cari makan. Kami takut, seolah-olah kalau sudah Magrib, dia datang," lanjut Mita.
"Tidak tahu juga apakah yang bersangkutan bawa senjata tajam atau tidak. Dari cerita yang kami dengar, memang (bawa senjata). Nanti kami pula jadi korbannya," tambahnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga setempat sekarang mengaktifkan ronda keliling, sekaligus membantu aparat kepolisian dalam mencari terduga pelaku.
"Warga mengaktifkan ronda membantu aparat kepolisian mencari terduga pelaku. Dari waktu kejadian sampai sekarang, ini sudah satu minggu," kata Suardi, Kepala Korong atau kepala kampung Sungai Karambia, Kayu Tanam, yang ditemui di tempat yang sama.
Polisi diharapkan bisa segera menangkap pelaku.
"Kami sangat berharap pihak kepolisian segera menemukan pelaku. Warga saya lihat sangat cemas dan mendengar pelaku membawa senjata tajam," katanya.
Kesulitan cari pelaku
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Dwi Sulistyawan menyebut, pihaknya sudah mengantongi nama terduga pelaku, namun masih kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena si pelaku diduga sangat mengenal medan pelarian.
"Ya, kita memang memiliki kendala untuk bisa mengamankan terduga pelaku itu," kata Dwi kepada wartawan.
"Terduga pelaku sangat mengenal medan di sini. Jadi dia bisa dengan mudah melarikan diri, sementara personel kita belum mengenal medan," katanya.
Menurutnya, tim khusus saat ini terus melakukan pengejaran terhadap tersangka. Identitasnya sudah mulai mengerucut.
"Identitas terduga pelaku sudah mengerucut dan saat ini tim khusus terus melakukan pengejaran" katanya.
Ia mengajak masyarakat setempat ikut mendoakan dan memberi dukungan kepada aparat kepolisian untuk bisa menangkap tersangka.
"Ya tentunya kami juga mohon doa dan support agar terduga pelaku bisa segera kami temukan, kami tangkap," kata Dwi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]