WahanaNews.co, Jakarta - Dua pelaku pembunuhan karyawan Mass Rapid Transit (MRT) berinisial DDY (38), R (29) dan IS (31) ternyata punya hubungan kekerabatan.
"IS dan R masih ada hubungan saudara," kata Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Uly kepada wartawan, Senin (13/11/2023) melansir VIVA.
Baca Juga:
Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Diduga Alami Tekanan Psikis
Sementara, pelaku lainnya, yakni JS (48) tidak saling kenal dengan keduanya. IS nekat bantu R menghabisi nyawa DDY karena merasa punya utang budi kepada R. Namun, tak dijelaskan apa utang budinya.
Kata Titus, pihaknya masih fokus mengejar satu pelaku lain yang masih buron. "Itu belum kita dalami, masih konsen kejar yang satu," ujar dia lagi.
Titus sebelumnya menyampaikan motif pembunuhan sadis itu karena salah satu pelaku yaitu R terjerat utang hingga Rp3 miliar. Adapun, dalam pembunuhan DDY, polisi sudah menetapkan status tersangka terhadap tiga pelaku yaitu R (29), IS (31) dan JS (48).
Baca Juga:
Polisi Limpahkan Berkas Remaja Tersangka Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak ke Kejaksaan
"Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp3 miliar," kata Titus di Jakarta, pada Sabtu (11/11/2023).
Sebelumnya, mayat DDY ditemukan mengapung di aliran Banjir Kanal Timur (BKT) Cakung, Jakarta Timur, Jumat siang. Diduga kuat, DDY yang diitemukan tanpa identitas itu sebagai korban pembunuhan.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra mengatakan, di tubuh jasad korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu dibunuh lantaran ada luka sayatan di seher dan luka tusuk. Luka tusukan itu ada di bagian dada korban. Panji menduga saat hendak dibunuh, korban melakukan perlawanan.
"Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka sayatan di leher dan bagian dada mayat. Untuk luka di tangan kemungkinan perlawanan korban, tapi kami masih dalami," kata Panji.
Namun, tak lama setelah penemuan mayat tersebut, polisi mengungkap identitas korban adalah DDY yang merupakan karyawan MRT.
[Redaktur: Alpredo Gultom]