WahanaNews.co | Nanang Trihartanto (21), warga Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah secara resmi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan siswi SMP di Sukoharjo.
Korban Nanang bernama EL, bocah 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP. Pelaku tega membunuh EL karena belum puas saat kencan dan ingin menguasai harta korban.
Baca Juga:
Viral Pencuri di Sukoharjo Tulis Pesan di Lantai Rumah untuk Korbannya
Nanang mengenal korban dari aplikasi kencan MiChat. Ia mengaku berkencan dengan korban dengan tarif Rp 300.000 per jam.
Saat waktu kencan selesai, korban menolak melayani pelaku. Hal itu memicu emosi pelaku yang kemudian membunuh korban dengan pisau dapur.
Korban ditemukan bersimbah darah di belakang tempat karaoke di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (24/1/2023) dini hari.
Baca Juga:
Tim Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah
Cabuli Mertua
Tak hanya membunuh siswi SMP, Nanang ternyata pernah menyekap dan mencabuli mertuanya.
Hal tersebut disampaikan N, istri Nanang dikutip dari Tribunnews.com. N mengatakan ibunya disekap selama tiga hari oleh Nanang.
"Terus tangannya diikat, mulutnya dibungkam terus dilakukan (pelecehan seksual)," jelas N, melansir Kompas.com.
N mengatakan akan melaporkan pencabulan yang dilakukan Nanang kepada mertuanya ke pihak kepolisian.
Selain itu Nanang juga mengaku pernah menganiaya anak dan istrinya. Hal itu diungkapkan Nanang sang koferensi pers di Polres Sukoharjo pada Rabu (26/1/2023).
"Dulu pernah pak, karena selingkuh pak dia," ungkapnya.
Tak hanya sang istri, ia juga melakukan tindak penganiayaan terhadap anak kandungnya.
"Anak juga pernah, sempat saya pukul juga. Anaknya satu," imbuh Nanang.
Nanang yang tinggal di Kartasura, Sukoharjo ini sehari-hari menjadi manusia silver. Dalam satu hari, ia mendapatkan uang Rp 150.000. Dari uang hasil kerjanya sebagai manusia silver, Nanang melakukan transaksi seksual.
"Sehari-hari jadi manusia silver," ungkapnya.
Ia kemudian mengenal korban dan melakukan transaksi seksual dengan korban. Mereka pun sepakat bertemu di sebuah hotel. Namun karena kamar penuh, pelaku mengajak korban ke kamar kosnya.
"Nanang mengaku sudah ada transaksi, korban membanderol Rp 300.000 untuk satu jam," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setiawan.
Karena hotel penuh, maka pelaku mengajak korban ke indekosnya di daerah Kartasura, Sukoharjo. Setelah memuaskan hasratnya, pelaku meminta tambah jam.
"Di jam ke-2 pelaku tidak puas, dikarenakan korban mengaku jamnya sudah habis," tambah kapolres.
Saat mengantar pulang, timbul niat untuk menghabisi nyawa korban. [eta]