"Karena ingin mengamankan gambar hasil liputan, saya pun tertelungkup di aspal. Massa yang tak diketahui jumlahnya mulai mengeroyok," ungkap Arie dalam keterangan tertulis AJI Jayapura.
Lucky mengatakan aksi brutal tersebut tidak berlangsung lama karena langsung dihentikan oleh Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Baca Juga:
Pecatan Polisi dan Adiknya Serta Temannya, Aniaya Seorang Pemuda Hingga Pingsan di Deli Tua
Arie pun langsung dievakuasi aparat kepolisian ke Pos Brimob.
Kepada AJI, Arie mengaku dibawa ke Rumah Sakit (RS) Yowari di Sentani untuk mendapatkan pelayanan medis.
Hasil pemeriksaan di RS Yowari menunjukkan tempurung lutut kanan Arie mengalami cedera. Setelah mendapatkan perawatan, Arie pun diperbolehkan pulang. Namun, dia diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Baca Juga:
Dua Pelaku Pengeroyokan Brutal di RSUD Besemah Ditangkap, Dua Lagi Masih Diburu Polisi
Terkait kejadian itu, AJI Jayapura mengeluarkan beberapa poin sikap terkait aksi pengeroyokan hingga perampasan alat kerja jurnalis di Manokwari.
Pertama, AJI Jayapura mengecam keras aksi pengeroyokan hingga upaya perampasan alat kerja jurnalis di Jayapura. Aksi tersebut dinilai sebagai perbuatan yang mencederai kebebasan pers di tanah Papua.
Lalu, AJI Jayapura meminta kepada seluruh jurnalis yang meliput di Jayapura, Papua agar harus mengutamakan keselamatan di atas segalanya.