WahanaNews.co | Untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark, Polda Papua menyatakan tidak pernah menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya meminta tebusan uang Rp5 miliar.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady mengatakan pihaknya hanya menyampaikan jika pihak KKB ingin negosiasi, pemerintah hanya bisa menawarkan makanan, pakaian dan pengobatan.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Menurutnya, apabila ada permintaan uang dari KKB, dibatasi hanya sebesar Rp5 miliar.
"Polri hanya menyampaikan bahwa untuk negosiasi hanya bisa menawarkan bahan makanan, pakaian, perobatan. Apabila ada permintaan sejumlah uang, dibatasi hanya sampai Rp5 M," kata Benny saat dihubungi, Senin (10/7) melansir CNNIndonesia.
"Polri tidak pernah menyebutkan kalau EK (Egianus Kogoya) minta uang Rp5 miliar," ujarnya menambahkan.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Egianus meminta uang Rp5 miliar sebagai tebusan. Belakangan, melalui video yang beredar, Egianus membantah hal itu.
"Jadi seluruh media di TV maupun media mana, ada isu bahwa Kodap III minta Rp5 miliar, itu omong kosong. Dari mana saya minta uang Rp5 miliar," ucap dia lewat keterangan video yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (8/7).
"Saya tangkap pilot tidak minta uang. Saya hanya minta kemerdekaan. Hanya satu itu saya tangkap," katanya.
Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu.
"Kita ini jangan dilihat diam, lo, ya. Kita ini sudah berupaya dengan amat sangat, tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan," kata Jokowi di Jayapura, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7).
[Redaktur: Alpredo]