WahanaNews.co, Jakarta – Diduga pelaku perusakan mengidap stres, Pos polisi (pospol) Kebon Sereh di Matraman, Jakarta Timur menjadi sasaran aksi perusakan oleh seorang pria berinisial B, Selasa (20/8).
Berdasarkan keterangan saksi, aksi perusakan itu bermula saat pelaku yang dalam keadaan setengah telanjang ini diturunkan oleh seseorang dari sepeda motor di samping pospol.
Baca Juga:
Betulkah Kebotakan di Usia Muda karena Stres?
"Selanjutnya pelaku yang tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana turun dari motor selanjutnya orang yang membonceng pelaku pergi meninggalkan pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (21/8).
Setelahnya, pelaku berjalan menuju pospol. Saat itu, pelaku terlihat sempat berdebat dengan pengendara motor lainnya yang sedang berhenti. Lalu pengemudi motor pergi dan pelaku masuk ke halaman pospol.
"Selanjutnya saksi 1 (Iptu S) yang sebelumnya ada di dalam Polsubsektor Kebon Sereh menemui pelaku dan meminta saksi 2 untuk menyaksikan saksi 1 menanyai pelaku," ucap Ade Ary.
Baca Juga:
Waspada, Stres Bisa Memicu Penurunan Konsentrasi dan Kecerdasan
Selanjutnya kedua saksi dan pelaku pun masuk ke dalam pospol. Namun, saat di dalam pospol, tiba-tiba pelaku mencekik leher saksi yang merupakan anggota polisi berinisial Iptu S.
Anggota polisi itu berhasil melepaskan diri dan kemudian keluar dari pospol diikuti oleh saksi lainnya. Kemudian, pintu pospol pun ditutup agar pelaku tidak bisa melarikan diri.
Saat itu, saksi sempat mencoba menahan pintu pospol. Namun, karena tak kuat, saksi pun akhirnya melepaskannya dan pergi menjauh.
"Kemudian saksi 2 juga melihat pelaku mengambil helm milik saksi 1 yang berada di atas motor saksi 1 lalu memukul-mukul helm milik saksi 1," tutur Ade Ary.
"Saksi 2 melihat bahwa kaca depan Polsubsektor Kebon Sereh sudah hancur kemudian pelaku berhasil diamankan oleh petugas dari Polsek Matraman," imbuhnya.
Disampaikan Ade Ary, saat ini pihaknya masih mendalami peristiwa tersebut. Pelaku, kata dia, rencananya akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
"Pelaku akan dilakukan tes kesehatan jiwa di RS Kramatjati dan RS Duren Sawit," ujarnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]