WahanaNews.co, Konawe Selatan – Seorang pemuda berinisial IW (28) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya inisial DR (55).
Kapolres Konawe Selatan AKBP Wisnu Wibowo mengatakan, pelaku tega membunuh ibu kandung karena emosi tak disediakan makan saat pulang kerja.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Lakukam Sidang Etik ke Oknum Polisi Pembunuh Ibu Kandung
"Hasil pemeriksaan sementara pelaku ini emosi karena ibu kandungnya tidak menyediakan makan saat baru pulang kerja," kata Wisnu saat dihubungi, Selasa (12/9/2023) melansir VIVA.
Dia menambahkan, aksi sadis pelaku terjadi di kediaman korban di Kecamatan Lalembuu, Konawe Selatan pada Minggu 10 September 2023. Saat itu, sekitar pukul 12.00 Wita, pelaku yang baru saja pulang kerja. Dia emosi karena tak ada sajian menu makanan di meja makan.
Berawal dari situ, pelaku yang geram lalu tak pikir panjang menganiaya ibunya. IW disebut memukuli ibunya yang tengah berada di dalam kamar hingga tewas di tempat.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Mahasiswi UTM di Bangkalan Tewas Dibakar, Pacar Jadi Tersangka
"Pulang kerja tidak ada makan dia dapati. Emosi dan langsung dipukuli ibunya sampai meninggal dunia," ujar Wisnu.
Dia menyampaikan setelah membunuh ibunya, pelaku pergi begitu saja. IW juga sempat beri tahu tetangganya bahwa ibunya sudah meninggal di rumahnya. Sontak tetangga yang terkejut langsung bergegas mengecek ke rumah korban. Ternyata benar, korban sudah tewas terkapar di kamarnya.
"Jadi usai membunuh, pelaku datang ke rumah tetangganya. Dia bilang mamanya sudah meninggal. Setelah dicek ternyata benar, akhirnya langsung dilaporkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wisnu menyebut, para saksi yang mengecek korban di rumahnya juga menemukan pelaku tengah santai duduk di kursi sambil merokok. Adapun korban terbaring tewas di kamarnya. "Setelah membunuh, pelaku dengan santainya duduk sambil merokok di ruang tamu," tuturnya.
Polisi yang menerima laporan itu kemudian meringkus pelaku IW. Dari hasil pemeriksaan, korban tewas dengan cara dipukuli. Korban mengalami sejumlah luka memar dan robek di bagian kepalanya.
"Hasilnya didapati luka robek dan memar pada bagian kepala sebelah kanan," katanya. Wisnu mengungkap dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diketahui ternyata memiliki riwayat gangguan jiwa alias ODGJ.
Hal itu diungkap sejumlah keluarga korban. Dia menyebut jika korban memiliki riwayat kejiwaan itu sejak 2018 lalu. Meski demikian, Wisnu mengaku belum bisa memastikan dugaan itu. Alasannya, proses pemeriksaan kejiwaan pelaku belum ada hasil.
"Dugaannya dia mengalami depresi atau orang dalam gangguan jiwa. Tapi nanti, karena masih kita menunggu pemeriksaan kejiwaannya," ujar Wisnu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]