WahanaNes.co, Garut - Diduga jadi tempat penyedia layanan prostitusi, rumah kecil di Kampung Padasono, Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat yang sudah puluhan tahun beroperasi, digerebek apparat gabungan.
Kapolsek Cikajang, AKP Adnan Muttaqin menjelaskan pihaknya nyaris tak percaya jika rumah kecil sederhana itu jadi tempat bisnis lendir esek-esek.
Baca Juga:
Pasutri WNA Australia di Balu Terlibat Bisnis Prostitusi Jadi Tersangka
Dia mengatakan banyak laporan dan keluhan warga sekitar bahwa rumah tersebut diduga jadi tempat pemuas nafsu birahi pria hidung belang.
"Warga terus mengeluh sudah gerah dengan adanya kegiatan prostitusi, sehingga kami melakukan penyelidikan," kata Adnan, saat dikonfirmasi pada Minggu (6/8/2023) malam, melansir viva.co.id. .
Saat aparat gabungan dari TNI, Polri dan sejumlah ormas mendatangi rumah tersebut, sudah ada puluhan ekor anjing menyambut dengan gonggongan tak berhenti. Namun, personil gabungan tak terpengaruh. Aparat langsung mengetuk pintu dan menggerebek.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Prostitusi Online di Aceh, 3 Pasangan Tak Sah Ditangkap
Hasilnya empat perempuan muda yang diduga Pekerja Sek Komersial (PSK) dan dua lelaki hidung belang diamankan.
"Jadi, saat digerebek dua lelaki telah bersembunyi di tempat tidur dan kamar mandi. Adapun empat perempuan dengan tenang mengaku sebagai saudara pemilik rumah", ujar Adnan.
Lebih lanjut, Adnan mengatakan ada beberapa orang, baik PSK dan tamu pria yang berhasil melarikan diri.
Mereka panik lalu kabur saat mendengar suara gonggongan anjing menyambut kedatangan personel gabungan.
Adnan mengatakan jajaran anggotanya pun langsung memeriksa identitas. Empat perempuan dan dua pria hidung belang yang tak sempat melarikan diri langsung diinterogasi.
"Jadi, mereka itu baru saja bertransaksi, bersama pemilik rumah. Kami amankan di Mapolsek Cikajang untuk dimintai keterangan lebih lanjut," katanya.
Adnan menambahkan jika wilayah Cikajang terkenal sebagai daerah dengan suhu udara yang dingin. Di wilayah tersebut hanya ada beberapa penginapan dan villa. Dugaan sementara, justru rumah warga yang kerap dijadikan tempat untuk kegiatan prostitusi.
"Kami akan terus melakukan kegiatan operasi, karena dimungkinkan masih ada rumah warga lainnya, penginapan maupun vila dijadikan kegiatan serupa," tuturnya.
Sementara, salah seorang PSK, S (24) mengaku baru tiga pekan kenal dengan pemilik rumah yang disebut Mamih yang diduga sebagai germo. Selama itu, dia mengaku baru empat kali melayani lelaki hidung belang di rumah tersebut.
"Saya baru kenal tiga minggu, dan baru empat kali melayani tamu, " katanya.
Sang Mamih akan menelponnya jika ada tamu yang harus dilayani. S mengaku selama tak ada panggilan, ia beraktivitas di kebun membantu sang ayah.
S mengaku sudah cukup lama menjanda tanpa anak. Ia mengaku kebutuhan ekonomi mendorongnya terjun kedua hitam prostitusi. "Yah, karena kebutuhan pak, pernah jadi ART namun penghasilannya masih kurang," ujar S.
[Redaktur: Alpredo Gultom]