WahanaNews.co | Dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah, bernama Tohari (45) alias Mbah Slamet, berpura-pura melakukan ritual penggandaan uang sebelum menghabisi para korbannya,
Menurut pengakuannya, ritual dilakukan di kebun singkong milik orangtua Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa.
Baca Juga:
Pengakuan Dukun Santet di Tangerang Selatan, Punya Senpi Hingga Digerebek Warga
Setelah melakukan ritual, Mbah Slamet meminta para korban minum yang ternyata adalah racikan racun dari potasium dan obat penenang.
"Ritual dimulai pukul 20.00 WIB malam, tapi sejak sore pukul 16.00 WIB saya sudah berangkat. Ritual sekitar satu jam," kata Mbah Slamet, dilansir dari Tribunnews.com.
"Ritualnya hanya ngobrol-ngobrol saja. Kalau sudah setengah 8 (malam) mulai saya kasih minum itu," tambahnya.
Baca Juga:
Rumah Dukun di Tangsel Digerebek Warga, Ditemukan Foto Ditusuk-tusuk dan 2 Pucuk Senpi
Menurutnya, usai menenggak racun itu, para korban langsung muntah.
Tak berselang lama, korban lemas dan sekarat. Setelah itu Mbah Slamet mengubur jenazah korbannya di lubang yang ada di kebun singkong itu.
Menurut Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, total sementara mayat yang dievakuasi ada 12.
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kita menemukan 1 mayat, hari kedua 9 mayat dan hari ketiga hari ini 2 mayat.
Pengakuan istri Mbah Slamet
Sementara itu, Seneh (49), istri Mbah Slamet, mengaku tak tahu menahu soal tindakan keji suaminya.
Dirinya bahkan mengetahui suaminya menjadi tersangka setelah warga desa setempat geger dengan penemuan mayat yang terkubur di kebun.
Seneh lalu menceritakan, dulu suaminya memang sering kedatangan tamu, ketika masih tinggal di Desa Balun.
Namun, Seneh mengaku sudah setahun tak diperhatikan suami. Dirinya pun enggan bertanya-tanya soal urusan suami dengan para tamunya.
"Kalau ada tamu saya buatkan minum, setelah itu ngobrol sama bapak. Saya masuk ke dalam, tidak tahu dari mana, saya tidak pernah tanya-tanya," ujar Seneh. [eta/est]