WahanaNews.co, Jakarta - Galang (24), tersangka dalam kasus penikaman Imam MS (71) dari mushala Uswatun Hasanah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ternyata memendam dendam dan amarah selama 2 tahun sebelum akhirnya melakukan pembunuhan.
Ini diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, yang menyebut dendam menjadi motif utama tindakan Galang.
Baca Juga:
Dua Mobil Mewah Milik Pemilik Hotel OYO Assirot Kebon Jeruk Korban Perampokan Ditemukan Polisi
"Pelaku menyukai salah satu cucu korban yang bernama A. Jadi, A ini merupakan salah satu pegawai yang bekerja di salah satu toko emas di Pasar Kedoya," jelas Syahduddi pada Jumat (24/5/2024).
Ia menambahkan bahwa pelaku pernah bekerja sebagai sekuriti di Pasar Kedoya dan saat itu jatuh hati pada A.
Polisi mengungkapkan, Galang pernah berkunjung ke rumah korban, MS, untuk menemui A yang tinggal bersama kakeknya tersebut.
Baca Juga:
Diduga Dibunuh, Ditemukan Jenazah Lansia di Penginapan Daerah Kebon Jeruk
Namun, dalam kunjungan itu, Galang merasa mendapat sambutan yang kurang baik dan direndahkan oleh MS.
Kejadian inilah yang kemudian membuatnya sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap korban.
"Perlu diketahui juga bahwa niat untuk melakukan pembunuhan sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu," ungkap Syahduddi.
Namun, Galang baru melancarkan aksinya setelah dua tahun berlalu agar warga di lingkungan rumah korban tidak lagi mengenali wajahnya.
Syahduddi menegaskan bahwa "Dengan adanya motif ini dapat kita sampaikan bahwa terjawab bahwa pembunuhan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan unsur sara (suku, agama, ras, antargolongan). Murni kepada urusan pribadi, itu dendam pelaku terhadap korban."
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang lansia berinisial MS (71) yang merupakan imam di sebuah mushala di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (16/5/2024).
Tragisnya, insiden ini terjadi saat korban sedang mengambil wudhu untuk melaksanakan salat subuh.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian.
Sementara itu, warga yang mengetahui MS tergeletak bersimbah darah segera membawanya ke Rumah Sakit Graha Kedoya, Jakarta Barat, untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun, upaya penyelamatan nyawa MS tidak membuahkan hasil. Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan perawatan dari dokter di rumah sakit tersebut.
Kasus penusukan yang menewaskan seorang imam mushala ini tentunya mengejutkan warga sekitar.
Pihak kepolisian pun langsung mengambil alih penanganan kasus untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan keji tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]