WAHANANEWS.CO, Sibolga - Masih dalam suasana sunyi dini hari, seorang musafir tewas mengenaskan setelah dikeroyok sejumlah pemuda di area Masjid Agung Sibolga pada Sabtu (1/11/2025) dini hari, memicu duka, kemarahan publik, dan tuntutan keadilan dari keluarga korban.
Korban diketahui bernama AR, 21 tahun, warga Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang disebut singgah untuk beristirahat namun justru menjadi korban kekerasan brutal di tempat ibadah.
Baca Juga:
Berusia 45 Tahun, Operasi Kapal Jatra II Dihentikan Sementara, GM ASDP: Sedang Perbaikan
Insiden itu terekam CCTV masjid, memperlihatkan AR dianiaya oleh lima pelaku dan kemudian diseret keluar dari area masjid sebelum akhirnya ditemukan warga dalam kondisi terluka di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sibolga pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 06.00 WIB namun nyawanya tidak tertolong meski telah mendapat perawatan intensif.
Pimpinan DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, turut membagikan rekaman CCTV tersebut dan menyebut peristiwa itu sebagai tragedi yang sangat memilukan, terlebih terjadi di rumah ibadah.
Baca Juga:
PLN IP UBP Labuhan Angin Raih Penghargaan Best Improvement Communication
Pihak keluarga melalui Rida Chaniago mendesak Polres Sibolga mengusut tuntas penganiayaan yang menewaskan AR dan meminta para pelaku dihukum seadil-adilnya.
Rida menyebut kehilangan tersebut sangat menyakitkan dan menilai tindakan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan sehingga keluarga menuntut keadilan penuh.
Jamil Zeb Tumori menegaskan masyarakat dan pemuda di Sibolga harus memiliki tekad untuk menjaga keamanan kota, serta meminta pelaku segera menyerahkan diri sebelum polisi mengambil tindakan tegas.
Ia menyatakan aksi penganiayaan ini mencoreng tempat ibadah, menekankan bahwa masjid adalah tempat paling aman bagi siapa pun untuk berlindung dan beribadah.
Kasi Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa dua pelaku telah ditangkap sementara pelaku lain masih dalam pengejaran.
KBO Reskrim Polres Sibolga, Ipda Seftian, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan proses autopsi sesuai permintaan keluarga guna memperkuat proses penyelidikan.
Ketua Remaja Masjid Agung Sibolga, Eki Tanoto Tanjung, pada Jumat (31/10/2025) pukul 03.30 WIB menegaskan bahwa tidak ada anggota pengurus remaja masjid yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
Eki menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya korban serta meminta masyarakat tidak terprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya dan menyerahkan penanganan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Ia berharap kejadian tragis itu menjadi pelajaran agar masyarakat tetap menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan fitnah yang dapat memicu situasi semakin panas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]