WAHANANEWS.CO, Ngawi - Identitas sosok mayat wanita yang ditemukan tanpa kepala dan kaki di dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Korban mutilasi tersebut adalah Uswatun Khasanah, seorang wanita berusia 29 tahun asal Blitar, yang merupakan ibu dari dua anak kecil.
Baca Juga:
Terungkap! Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Merah Seorang Penjual Mobil Bodong
Uswatun Khasanah tercatat sebagai warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Dalam kesehariannya, ia bekerja sebagai sales kosmetik dan tinggal di sebuah rumah kontrakan di Tulungagung.
Penemuan mayatnya terjadi pada Kamis (23/1/2025) dan segera memicu penyelidikan oleh pihak kepolisian setelah identitasnya dikonfirmasi oleh keluarga di RSUD dr. Soeroto, Ngawi.
Uswatun Khasanah, seorang wanita kelahiran Blitar pada 25 April 1995, memiliki status pernikahan cerai hidup.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Hasanah dalam Koper Merah di Ngawi
Dengan tinggi badan 152 cm dan kulit kuning langsat, ia meninggalkan dua anak berusia 7 dan 10 tahun yang sehari-hari diasuh oleh ibunya di Garum, Blitar.
Orang tua Uswatun telah bercerai, dan ibunya menikah lagi. Ayah kandungnya, Nur Khalim, mengaku terkejut mendengar kabar penemuan jasad anaknya di selokan.
Meskipun sudah tidak tinggal serumah, Nur Khalim masih tetap berkomunikasi dengan Uswatun.
"Terakhir kami bertemu sekitar seminggu lalu, setiap kali Uswatun ke Blitar, dia selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.
Jenazah Uswatun rencananya akan dimakamkan di TPU Sidodadi, Garum, Blitar.
Sebelum kejadian tragis ini, Uswatun sempat menuliskan doa untuk anak-anaknya di media sosial, menyebutkan harapan agar mereka dilindungi dan diberkahi kehidupan yang baik.
Uswatun juga kerap mengunggah video anak-anaknya di akun TikToknya, @uswatunkha62, dengan postingan terakhir yang dibagikan enam hari lalu, yang kini menjadi viral di media sosial.
Penemuan jasad Uswatun Khasanah menjadi perbincangan publik setelah polisi menemukan barang-barang miliknya di dalam koper merah yang berisi tubuh wanita korban mutilasi.
Di antara barang yang ditemukan, ada gelang tali hitam, tali kuncir rambut, rok hitam ukuran L, sepasang sandal merek Chungkus, dan selimut bermotif lurik garis-garis.
Polisi juga menemukan koper lain berwarna merah jambu yang digunakan pelaku untuk membuang jasad korban. Tali sumbu putih yang digunakan untuk mengikat kaki dan tangan korban juga diamankan.
Ayah kandungnya, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa ia menerima kabar tentang penemuan jasad anaknya pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.
Ia mengetahui dari Kepala Desa Slorok bahwa jasad yang ditemukan di Ngawi adalah anaknya.
"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," ujarnya.
Meskipun jarang bertemu, Nur Khalim mengungkapkan bahwa ia dan Uswatun masih sering berkomunikasi.
"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.
Kerabat korban, Ana Yuliani (29), yang datang bersama Hendi Suprapto (42), ayah tiri korban, untuk memastikan identitas mayat, mengaku syok dan sedih atas peristiwa ini.
"Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya 90 persen cocok," kata Hendi.
Mereka mengungkapkan bahwa Uswatun bekerja di Tulungagung dan terakhir kali bertemu pada Jumat (17/1/2025), sebelum hilang kontak pada Senin berikutnya.
Hendi menambahkan bahwa Uswatun meninggalkan rumah pada Jumat, tanpa menyebutkan tujuannya.
"Ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian," ujarnya.
Ana juga menambahkan bahwa Uswatun sudah lama bercerai dan meninggalkan dua anak yang kini menjadi tanggung jawab keluarganya.
"Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu. Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor," ungkap Ana.
Penemuan koper berisi mayat yang menghebohkan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terjadi pada Kamis (3/1/2025), sekitar pukul 09.30 WIB.
Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria, menceritakan bahwa warga yang hendak membuang sampah merasa curiga dengan paket besar berwarna hitam.
"Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu-ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu," ujarnya.
Setelah dibuka, mereka menemukan koper merah yang berisi tubuh korban. Warga segera melaporkan penemuan ini ke pemerintah desa, yang kemudian diteruskan ke polisi.
Tim gabungan dari Polsek Kendal dan Tim Inafis Polres Ngawi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan setelah membuka koper tersebut, mereka menemukan tubuh wanita tanpa busana yang diduga merupakan korban mutilasi. Polisi kini terus mendalami kasus ini untuk menangkap pelaku.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]