WahanaNews.co | Usai menerima tip sebesar Rp5 ribu Satpam atau petugas keamanan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo berinisial ES dipecat.
Akibat aksi pemecatan sepihak, ratusan tenaga outsourcing dari PT Arsa yang bekerja di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mogok massal, Sabtu (17/6) lalu.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
ES sendiri mengaku telah mendapat tawaran untuk bekerja kembali di PT Arsa. Hanya saja ia dipindahtugaskan ke tempat lain.
"Info terakhir saya disuruh masuk lagi tapi jaga kantor PT Arsa, bukan di Masjid," katanya melalui pesan singkat, Senin (19/6/2023), melansir dari CNNIndonesia.
Tawaran tersebut ia tolak lantaran ia menghargai rekan-rekan kerjanya yang menggelar aksi mogok kerja. Mereka menuntut ES bekerja kembali di Masjid Sheikh Zayed Solo.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Antar Jokowi Kembali ke Solo
"Saya menghargai perjuangan teman-teman yang menginginkan saya bekerja kembali di Masjid. Bukan di kantor Arsa," katanya.
ES mengaku momen ia menerima tip tersebut terekam video oleh seseorang. Video tersebut kemudian sampai ke manajemen PT Arsa.
"Setelah video itu sampai ke pimpinan, hari itu juga saya langsung dikeluarkan," katanya.
Menurutnya, selama ini petugas memang dilarang meminta tip dari jamaah masjid atau pengunjung. Namun mereka tidak dilarang menerima tip jika ada pengunjung yang memberi.
"Tidak ada larangan menerima tip dari pengunjung selama kita tidak meminta," katanya.
Uang tip itu pun kata ES dikumpulkan untuk kepentingan bersama pegawai lainnya. Bahkan sesekali pihak manajemen ikut menikmati hasil uang tip yang terkumpul.
"Kalau kita makan-makan, rokok-an, pimpinan ikut menikmati juga," katanya.
Gibran buka suara
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal kasus pemecatan sepihak oleh PT Arsa terhadap satpam atau petugas keamanan Masjid Raya Syech Zayed Solo berinisial ES.
Ia memastikan satpam ES akan direkrut ulang oleh perusahaan penyedia tenaga alih daya alias outsourcing tersebut.
"Tidak jadi dipecat kok. Tenang saja," katanya.
Putra Presiden Joko Widodo itu mengatakan ia telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut. Selain dengan Takmir Masjid Sheikh Zayed Solo, ia juga mendapat informasi dari PT Arsa selaku penyedia tenaga alihdaya.
Menurut informasi yang diterima Gibran, ES rencananya akan mendapat tugas lain setelah direkrut kembali oleh PT Arsa. Namun ES menolak tawaran tersebut. Ia menginginkan tetap bekerja sebagai petugas keamanan seperti semula.
"Iya (dipindahtugaskan). Ngko tak rampungke ya (nanti saya selesaikan ya). Ini soalnya pihak ketiga," katanya.
PT Arsa ditunjuk langsung oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebagai penyedia tenaga outsourcing bagi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Perusahaan tersebut menyediakan petugas keamanan, kebersihan, perawatan, hingga pertamanan di masjid hadiah dari Putra Mahkota UEA kepada Presiden Jokowi itu.
Gibran mengakui selama ini banyak tenaga outsourcing yang mengeluhkan manajemen PT Arsa. Ia mengatakan manajemen perusahaan tersebut harus dievaluasi.
"Perlu dievaluasi manajemennya. Kemarin banyak cerita dari teman-teman yang ikut PT Arsa," katanya.
[Redaktur: Alpredo]