Luka pertama di pergelangan tangan, yang berbarengan dengan pecahnya kaca spion sepeda motor korban, dan luka kedua terdapat pada lengan kanan korban.
"Sepertinya korban diserang dua kali, karena pada serangan pertama kena juga ke spion sepeda motor. Pecahan kaca spion ditemukan hancur berserakan di 500 meter sebelum tempat korban menabrak mobil saya. Lalu diduga korban diserang lagi hingga ada luka kedua di lengan kanannya," tambah Hendi.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Dugaan Perkosaan Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu
Melihat darah yang terus bercucuran, lanjut Hendi, tanpa pikir panjang akhirnya ia mengantarkan korban ke RSUD Al Mulk dengan menggunakan angkutan kota (angkot) yang sedang lewat lokasi kejadian.
Dalam pikiran Hendi yang penting korban mendapatkan pertolongan medis terlebih dahulu agar selamat jiwanya.
"Setelah mendapat pertolongan medis, lalu saya telepon orang tuanya, dan bilang bahwa anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas. Saya tidak menyebutkan korban diserang senjata tajam, takut keluarga korban syok. Nanti juga ketika di rumah sakit akan terlihat jelas," ujar Hendi.
Baca Juga:
Diduga Imigran Ilegal, Imigrasi Amankan 28 WNA di Perairan Sukabumi
Sementara itu Dokter ahli bedah RSUD Al Mulk, Ferry Sudarsono mengatakan, telah melakukan tindakan operasi untuk luka yang mengakibatkan tendon dan otot terputus akibat sabetan senjata tajam.
Lukanya terbuka dengan ukuran 10x5 cm, dan di punggung tangan 8x5 cm dengan penanganan di atas 10 jahitan.
"Uratnya yang putus sudah disambung, mudah-mudahan tidak ada masalah, dan Insya Allah kalau tidak ada masalah bisa bergerak kembali. Saat ini masih ada efek bius, jadi belum terasa. Untuk penanganan lanjutan, harus dirawat 2-3 hari, kalau tidak ada masalah sudah bisa pulang," ujar Ferry.