WahanaNews.co | Tindakan kejahatan jalanan saat malam hari atau yang sering disebut klitih kembali terjadi di wilayah Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kali ini, korban adalah seorang pedagang kecil yang hendak berangkat ke pasar.
Korban yang mengalami luka harus menjalani rawat intensif di RSUD Prambanan.
Baca Juga:
Takut Dimarahi Istri, Ojol di Yogya Sebar Hoaks Korban 'Klitih’ Terancam 10 Tahun Bui
Korban adalah Sm (56) perempuan asal dusun Putat II RT3/ Rw O9 Kalurahan Putat Kapanewon Patuk Gunungkidul. Perempuan ini diserang orang tak dikenal di Jalan Jogja-Wonosari tepatnya di Dusun Tambalan Kalurahan Srimartani Kapanewon Piyungan Bantul.
Aksi itu terjadi Sabtu 15 Januari 2023 dini hari sekira pukul 03.45 WIB. Saat itu, korban hendak berangkat ke Pasar Piyungan untuk menjual daun salam. Perempuan ini berangkat seorang diri menggunakan sepeda motor.
Suami korban, Sl (54) mengungkapkan pada Sabtu dini hari, seperti biasa istrinya berangkat ke pasar Piyungan untuk berjualan dedaunan. Istrinya berangkat dari rumah sekira pukul 03.30 WIB dengan mengendarai sepeda motor seorang diri.
Baca Juga:
5 Pelaku Klitih di Yogyakarta Ditangkap, Tiga Diantaranya Mahasiswa
"Biasanya istri saya memang berangkat (ke pasar Piyungan) sendiri jam segitu," ujar dia.
Berdasarkan cerita istrinya, lanjut Sl, sampai di Dusun Tambalan tepatnya di depan Angkringan Bokong Semar, dia di depannya ada sebuah mobil yang meluncur dari arah yang sama. Meskipun sepi, tetapi Sm tidak berani untuk mendahului.
Namun, saat dia mengekor di belakang mobil, tiba-tiba dari arah depan muncul sepeda motor yang pengendaranya berboncengan. Pembonceng tersebut langsung menghantam muka Sm dengan sangat keras.
"Itu kaca helm istri saya pecah. Itu kayake benda tumpul, kalau senjata tajam pasti ada luka bacoknya," ujar dia.
Setelah mendapat hantaman tersebut pelaku melarikan diri ke arah Wonosari dengan kecepatan tinggi. Korban masih sempat menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan.
Setelah itu, korban berteriak-teriak meminta tolong dan warga pemilik toko kelontong di dekat lokasi kejadian kemudian keluar memberikan pertolongan.
Saat pemilik toko kelontong tersebut memberi pertolongan, tiba-tiba orang yang menganiaya istrinya putar balik ke arah Yogyakarta. Pelaku melintas di dekat korban dan pemilik kelontong tersebut dengan kecepatan tinggi.
"Itu dua orang. Kata istri saya, pelaku boncengan pakai motor Honda BeAt warna putih," ujar dia.
Saat itu, Sl mengaku masih di rumah ditelepon oleh seseorang yang menolong istrinya menggunakan nomor handphone istrinya.
Saat itu, penolong mengatakan jika dia diminta menjemput istrinya di Pasar Piyungan karena istrinya diserang orang hingga berlumuran dara.
Mendapat kabar tersebut, Sl langsung pergi ke pasar Piyungan seorang diri menggunakan sepeda motor. Namun sesampai pasar Piyungan, dia mendapat kabar jika istrinya ternyata dibawa ke Puskesmas Patuk. Diapun langsung menuju ke Puskesmas Patuk.
"Ternyata luka istri saya cukup parah dan di Puskesmas alatnya kurang lengkap sehingga dirujuk ke RSUD Prambanan. Sampai sekarang masih Opname, di CTScan belum ada keterangan karena dokternya masuk besok Senin. Tapi saya sudah lapor polisi," tuturnya.
Kapolsek Piyungan, Kompol Soegihartono membenarkan pihaknya telah menerima laporan penganiayaan tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dan keterangan para saksi.
Sampai saat ini, pihaknya belum bisa mendapatkan informasi dari saksi korban karena masih dirawat di RSUD Prambanan.
"Itu murni penganiayaan karena tidak ada barang yang diambil," katanya. [sdy]