WahanaNews.co | Wowon Erawan alias Aki punya tipu muslihat yang berhasil membuat para korbannya yang sebagian Tenaga Kerja Wanita (TKW), ikut investasi penggandaan uang.
Korbannya yang kebanyakan para TKW di luar negeri kepincut dengan akal-akalan Wowon tersebut.
Baca Juga:
Pembunuh Berantai Wowon Cs Didakwa Pembunuhan Berencana
Wowon seolah-olah secara gaib mampu mengubah jumlah uang yang disimpan di sebuah amplop.
Wowon pun mempraktekannya saat menemui para korbannya untuk menunjukkan 'kehebatannya'.
"Misalnya isi seribu rupiah dibuat sedemikian rupa bisa isinya jadi Rp10 ribu."
"Dan akhirnya mereka (para korban) terperdaya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, seperti dikutip dari KOMPASTV, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga:
Sebelum Jadi Penipu dan Pembunuh Berantai Ternyata Ini Profesi Wowon
Berdasarkan penjelasan seorang saksi, para TKW yang sudah tergabung lalu dimintai uang terus oleh Wowon.
Para korban percaya dengan Wowon, bukan saja karena kelihaiannya menggandakan uang.
Akan tetapi Wowon juga sempat menunjukkan hasil dari investasi tersebut berupa rumah dan mobil.
Oleh karena itulah para korban pada akhirnya tak curiga dengan Wowon.
"Ada salah korban yang datang kepada Wowon, ditunjukkan lah ini rumahnya, ini mobilnya."
"Ternyata ditelusuri itu adalah rumah dan mobil orang lain," jelas Hengki.
"Tapi untuk meyakinkan supaya tetap mengirimkan," pungkasnya.
Diketahui kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur ini terungkap setelah muncul kasus satu keluarga keracunan di Bekasi.
Dari kasus keracunan yang ternyata kasus pembunuhan berantai tersebut, terungkaplah kejahatan lain yang lebih sadis dan dilakukan Wowon cs.
Para korban di Bekasi diracuni karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya, M Dede Solehudin, dan juga tetangganya, Solihin alias Duloh, di Cianjur dan Garut.
Dalam kasus di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut.
Saat itulah para korban dihabisi, lalu jasadnya dikubur di sekitar rumah tersangka.
Warga di sekitar rumah Wowon dan Solihin pun dibikin geger setelah tim forensik Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menemukan mayat saat melakukan penggalian.
Penggalian dilakukan di area rumah Wowon dan Solihin di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).
Di lokasi pertama yaitu di rumah Solihin, petugas menemukan dua jasad yang terkubur di sekitar pekarangan rumah.
Di rumah Wowon yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah Solihin, petugas menemukan satu jenazah yang berusia sekitar dua tahun.
Adanya penemuan tiga jasad terdiri atas mantan istri dan balita berusia sekitar dua tahun ini pun sangat mengejutkan tetangga Wowon dan Solihin.
Pasalnya selama ini mereka mengenal Wowon sebagai sosok yang ramah serta baik.
Bahkan Wowon juga termasuk rajin mengikuti acara keagamaan di sekitar rumahnya.
Tidak hanya itu, laki-laki berusia sekitar 60 tahun tersebut pun dikenal telaten dan rajin.
Dia juga memperbaiki rumahnya sendiri.
"Kalau di sini sering dipanggil Mang Wowon. Sehari-harinya dia biasa saja, tidak ada mencurigakan."
"Kesibukan keseharianya dia bekerja di tempat penggilingan beras," kata tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande RT 02/05, Yuyun Mulyani (62), dikutip dari Tribun Jabar.
Selain itu Wowon juga hampir setiap pagi sering mengantarkan anak pertamanya pergi ke sekolah.
Setelah itu dia diam di rumah lalu menyiram tanaman di depan rumahnya.
"Kalau ada kegiatan masyarakat dia ikut, termasuk kegiatan keagaman seperti tahlil, dia suka datang," tutur Yuyun.
Sementara Solihin, tersangka lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan berantai, dikenal sebagai penjual es cincau di Bekasi.
Solihin pulang ke rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, setiap satu minggu sekali.
Dia juga sering diam di rumahnya saat tak pulang kampung.
"Paling dia pergi ke masjid untuk menunaikan salat berjemaah," kata Yuyun. [eta]