Belum lagi anak-anak rentan terpapar virus, kuman, maupun
bakteri dengan ditandai gejala yang khas, yakni demam.
Sementara itu, apabila melihat data sebaran usia di laman
Satgas Penanganan Covid-19 RI per 21 Juni 2021, dapat dilihat setidaknya 1,2
persen anak berusia di bawah 18 tahun di Indonesia meninggal akibat terinfeksi
virus corona. Bila dihitung dari kumulatif kasus kematian secara keseluruhan,
maka 1,2 persen itu kurang lebih 659 anak Indonesia.
Baca Juga:
Cegah Penyebaran PMK, Kementan Tracing Penyebarannya di Gersik Hingga Lamongan
Jika dirinci, 0,6 persen dari usia 0-5 tahun, dan 0,6 persen
lainnya dari usia 5-18 tahun. Itu menunjukkan bahwa angka kematian Balita
terpapar Covid-19 lebih tinggi dari anak usia lain. Apabila dibandingkan dari
data kedua kelompok yang terpapar Covid-19, jumlahnya lebih besar terjadi pada
anak usia 5-18 tahun.
Rinciannya, pada usia 0-5 tahun sebanyak 2,9 persen atau
69.754 balita terpapar Covid-19. Sementara untuk usia 5-18 tahun, Satgas
mencatat 9,6 persen atau sekitar 192.426 anak terpapar Covid-19 di kelompok
usia itu.
Artinya, kasus Covid-19 balita yang hanya 30 persen dari
kasus usia 5-18 tahun menghasilkan jumlah kematian yang nyaris sama.
Baca Juga:
Babinsa dan Tim Tracer Lakukan Tracing Terhadap Warga Yang Terkonfirmasi Positif
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti
Pulungan pun sebelumnya juga mengungkapkan tingkat kematian pasien anak berusia
0-18 tahun yang terpapar virus corona di Indonesia paling banyak terjadi jika
dibandingkan negara lain. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.