WAHANANEWS.CO, Jakarta - Delegasi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat capaian gemilang pada keikutsertaan perdana di ajang internasional China–ASEAN Expo (CAEXPO) dan China–ASEAN Business & Investment Summit (CABIS) 2025.
Tidak hanya berhasil meraih kontrak bisnis bernilai jutaan dolar, rombongan ini juga sukses memperkenalkan seni, budaya, serta kuliner khas Banua kepada masyarakat Tiongkok.
Baca Juga:
Memanas, Sekelompok Orang Mengaku PT RBU Blokade Stockpile Coal Hauling Road MTN-PKP2B BUMD Baramarta Banjar Kalsel
Pameran dan forum bisnis yang berlangsung di Nanning International Convention & Exhibition Center (NICEC), Guangxi, Tiongkok, 17–21 September 2025 itu menjadi salah satu event ekonomi terbesar di Asia.
Indonesia sendiri membukukan potensi transaksi perdagangan senilai USD70,2 juta atau sekitar Rp1,16 triliun.
Dari jumlah itu, kontribusi Kalsel disebut sebagai yang paling menonjol di antara provinsi lainnya.
Baca Juga:
Kronologi Kasus Jurnalis Dibunuh TNI AL di Kalsel Versi Pengacara
Menurut Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, capaian Indonesia tahun ini tidak lepas dari peran aktif Kalsel yang didapuk menjadi City of Charm Indonesia.
Paviliun Kalsel di Hall B2 NICEC menampilkan potensi unggulan daerah, seperti batu bara, crude palm oil (CPO) beserta turunannya, hasil laut, albumin ikan haruan, kerajinan tangan, hingga kuliner khas Banua.
Ribuan pengunjung tercatat mendatangi paviliun tersebut setiap harinya.
Mewakili Gubernur Kalsel, Kepala Dinas Perdagangan Ahmad Bagiawan yang memimpin langsung delegasi menyebut keikutsertaan ini sebagai capaian historis.
"CAEXPO–CABIS 2025 menjadi momentum emas bagi Kalsel. Selain memperkenalkan potensi Banua, kami berhasil menjalin berbagai kerja sama strategis bernilai besar yang akan membawa dampak positif bagi perdagangan dan investasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/9/2025).
Dukungan kuat juga datang dari tiga perusahaan besar Jhonlin Group, yaitu PT Jhonlin Agro Raya Tbk, PT Jhonlin Baratama, dan PT Jhonlin Marine Trans. Mereka aktif mengikuti forum bisnis serta menjajaki peluang investasi di berbagai sektor.
"Banyak pihak antusias untuk berkolaborasi. Walaupun belum semua menghasilkan MoU, peluang kerja sama dengan mitra China sangat terbuka lebar," jelas Mathirlan Romadhoni, General Manager PT Jhonlin Agro Raya Tbk.
Selain kerja sama perdagangan batu bara dan CPO senilai jutaan dolar, sejumlah kesepakatan lain juga lahir, meliputi bidang agroindustri, produk halal, pendidikan tinggi, teknologi informatika, hingga pengelolaan limbah.
Salah satu kesepakatan strategis adalah pembangunan laboratorium sertifikasi halal di Guangxi senilai USD20 juta, dengan potensi turnover produk halal hingga USD60 juta.
Kerja sama pendidikan pun menjadi perhatian. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu misalnya, menjalin komunikasi dengan Guangxi University & Liuzhou Polytechnic University untuk membuka peluang beasiswa bagi mahasiswa Kalsel.
"Ini kegiatan yang sangat bermanfaat. Satu kesempatan bagus yang mempertemukan industri, perusahaan, dan investor," ujar Hendro Satria, Pengawas Perdagangan Kabupaten Tanah Bumbu.
Capaian ini mempertegas posisi Kalsel sebagai provinsi strategis dalam perdagangan internasional, tidak hanya sebagai lumbung energi dan perkebunan, melainkan juga sebagai mitra potensial global.
Gubernur H. Muhidin dalam pesannya menegaskan, "Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dan layak diperhitungkan di kancah global. Dengan dukungan kerja sama dan investasi, ekonomi Banua akan semakin tumbuh."
Keikutsertaan Kalsel di CAEXPO–CABIS 2025 menjadi bukti nyata bahwa Banua siap mendunia.
Paviliun City of Charm tidak hanya menjadi etalase promosi, melainkan juga pijakan penting untuk memperkuat posisi Kalimantan Selatan di panggung ekonomi internasional.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]