WahanaNews.co | Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, https://jatim.kpu.go.id/, diretas pada Minggu (5/12/2021) siang.
Saat dibuka, di laman depan website muncul gambar peristiwa meninggalnya NWR, mahasiswi asal Mojokerto yang meninggal di makam ayahnya.
Baca Juga:
Tidak Hanya Aborsi, Bripda Randy Juga Bisa Dijerat Pasal Pemerkosaan
Sementara di bagian bawahnya tertulis keterangan, "Mungkin kau akan selamat di dunia TAPI tidak untuk di akhirat. Sebanyak apapun harta mu tidak akan sanggup untuk menyogok keadilan Allah," kata si peretas.
Terlihat pula peretas yang mengatasnamakan dirinya sebagai Fake Root, menuliskan tagar #RIP_AKHLAK #RIP_KEMANUSIAAN.
Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam, membenarkan, situs website instansi yang dipimpinnya diretas sejak Minggu (5/12/2021) siang.
Baca Juga:
Mengenal Postinor dan Cycotec, Obat yang Menghabisi Nyawa Mahasiswi di Pasuruan
"Peretas sepertinya geram dengan kasus kematian mahasiswi di Mojokerto, tapi salah sasaran," terang Anam saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (5/12/2021).
Sejak diketahui diretas, pihaknya kemudian menangguhkan atau suspend terhadap situs https://jatim.kpu.go.id/.
"Sekarang sedang dalam perbaikan oleh tim IT, dalam waktu dekat akan normal kembali," ujarnya.
Kasus kematian NWR, mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, diketahui sedang menjadi pembicaraan publik.
Semula NWR diduga depresi karena kematian ayahnya 3 bulan lalu.
Belakangan terungkap bahwa NWR depresi salah satunya karena hubungan asmaranya dengan seorang polisi yang berdinas di Polres Pasuruan berinisial RB.
Kini RB ditahan dan ditetapkan tersangka kasus aborsi.
Selama menjalani hubungan dengan RB, NWR terlibat dua kali aksi aborsi.
RB dijerat pasal 348 KUHP juncto pasal 55 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara.
Dia juga terancam dipecat dari kepolisian karena melanggar ketentuan yang sudah diatur di kepolisian, yaitu Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang kode etik Pasal 7 dan 11. [qnt]\