WahanaNews.co | Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, menanggapi soal acara deklarasi kelompok Relawan Jokowi di Stadion GBK yang menuai banyak sindiran dari berbagai pihak baru-baru ini.
Ditemui usai mengantar Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI baru di DPR, Pratikno irit bicara saat ditanya soal acara deklarasi oleh relawan Nusantara Bersatu itu.
Baca Juga:
Mensesneg Sebut Hingga Saat Ini Tidak Ada Rencana Perombakan Kabinet
"Aduh, pusing lagi aku nih," kata Pratikno di kompleks parlemen, Senin (28/11).
Ia juga merespons sindiran atas kehadiran Presiden acara itu. Pratikno menyebut Jokowi hadir karena memenuhi undangan. Namun enggan diungkapkan sosok yang telah mengundang Presiden.
Menurut Pratikno, Presiden saat ini masih fokus memimpin roda pemerintahan. Terutama menangani pada korban bencana akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga:
Mensesneg: Presiden Tetapkan Pansel Capim dan Dewas KPK 2024-2029
"Apalagi sekarang ini penanganan gempa Cianjur juga membutuhkan penanganan yang sangat ekstra," kata Pratikno.
"Tadi kita rapat mengenai IKN, terus kemudian tindak lanjut G20 yang juga butuh pengawalan yang sangat ketat," tambahnya.
PDIP selaku partai Jokowi sempat melayangkan sindiran keras kepada kelompok relawan yang menghadirkan Jokowi di acara yang digelar pada Sabtu (26/11) di GBK.
Sekjen PDIP menilai gerakan relawan yang mengatasnamakan diri Gerakan Nusantara Bersatu itu hanya ingin mengambil keuntungan tanpa melihat dampaknya bagi Presiden.
Hasto menyebut relawan Nusantara Bersatu telah mencederai citra Jokowi sebagai pemimpin yang dipertimbangkan di kancah dunia.
"Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (27/11).
Acara tersebut juga sempat jadi sorotan usai pernyataan Benny Rhamdani selalu elite kelompok relawan meminta izin kepada Jokowi untuk berperang melawan para musuh politik. Hal itu disampaikan Benny langsung di hadapan Presiden. [rgo]