WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Kamis (7/4/2022), menyambangi Kantor PLN Pusat.
Dia pun menyempatkan berbincang langsung dengan para pekerja PLN yang tergabung dalam Serikat Pekerja PLN, serta pekerja milenial perusahaan pelat merah tersebut.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Selain Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turut hadir Ketua Umum DPP Serikat Pekerja PLN, Muhammad Abrar Ali, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) SP PLN, Bintoro Suryo Sudibyo MM.
Erick pun sempat menyampaikan sebuah pantun agar lebih membangun keakraban dirinya, Direksi PLN, dan para pegawai PLN.
"Naik delman keliling Kota Tua, melihat senimannya, cicipi kulinernya. Kita songsong masa depan Indonesia, Energi PLN yang jadi penerangnya," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Dalam kesempatan itu Erick mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan cerita jika dahulu posisi Serikat Pekerja PLN sering berseberangan dengan Menteri BUMN dan Dirut PLN.
Namun, saat ini Erick Thohir menjamin hal tersebut tidak lagi terjadi.
"Dirut (PLN) bisik-bisik, berkenan enggak ketemu sama sahabat pekerja di PLN. Ya berkenan saya, kita ini satu keluarga. Kita enggak mungkin sama-sama membangun sesuatu dengan perbedaan. Harus dengan persamaan, kadang kadang perbedaan itu terjadi, tapi kita tinggal cari titik temunya," ungkap dia.
Erick juga memastikan akan mengubah kebijakan yang membuat lemah posisi PLN.
Karena itu para pekerja PLN tidak khawatir dan meminta agar insan PLN bisa bekerja secara optimal membangun perusahaan energi tersebut.
"Pak Dirut (PLN) bilang, ketika tidak ada satu visi di antara kita, kita mudah diintervensi. Kalau kita solid, menteri mendapatkan data dan fakta yang transparan, saya enggak ragu bersama PLN direksi bersama komisaris dan semua mempertahankan eksistensi perjuangan PLN," ucapnya.
PLN pun ditegaskan Erick adalah jantungnya Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan butuh banyak tenaga listrik.
Sebagaimana saat ini pemerintah tengah gencar membangun ekosistem kendaraan listrik.
"Bagaimana mobil dan motor itu butuh listrik, industri butuh listrik. Indonesia secara ekonomi akan terus tumbuh sampai tahun 2045 dan ini butuh dukungan listrik dari PLN," ungkap dia.
Erick juga mengatakan, PLN saat ini tengah menghadapi tantangan luar biasa, seperti kelebihan pasokan (oversupply) listrik, tantangan berupa transisi energi, disruption in technology dan lain-lain.
Namun untuk menjawab segala tantangan tersebut, Dirinya menginisiasi pembentukan holdingisasi di tubuh PLN.
"Roadmap kita jaga supaya PLN makin kuat. Tidak mungkin saya membentuk holding untuk memperlemah PLN," tuturnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, terkait dengan aspirasi Serikat Pekerja soal masalah restrukturisasi, tidak akan mengurangi porsi pegawai.
Bahkan dengan PLN yang semakin ekspansif ke depan, porsi pegawai akan bertambah.
Hal ini tentu dengan jaminan bahwa hak-hak pegawai tidak akan berkurang sedikit pun.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Serikat Pekerja PLN, Muhammad Abrar Ali, mengapresiasi kehadiran Erick Thohir dan memenuhi undangan Serikat Pekerja di acara tersebut.
Momen ini langka dan berharga.
Karena memang selama ini SP PLN sering berseberangan dengan menteri BUMN.
"Ini momen bagi kita SP PLN dan adik-adik milenial, SP PLN mungkin selama ini mungkin selalu jadi musuh baik bagi menteri BUMN maupun direksi BUMN. Kami wakil pegawai dari Aceh sampai Papua. Ini semangat kolaborasi," tuturnya.
Dia pun mengapresiasi langkah Erick menjaga dan memagari seluruh perusahaan pelat merah dari kepentingan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"SP PLN kalau tidak di belakang bapak, kami siap juga di depan bapak. Hari ini kami mendeklarasikan pak ET sahabat SP PLN," sambung Abrar.
Abrar mengatakan, kehadiran Erick memperkuat kinerja dan perjuangan PLN menghadapi beragam tantangan ke depan.
"Meski baru hari ini baru sempat sambung rasa, apa yang menjadi beban tanggung jawab kami mewakili teman-teman PLN, semoga ini menjadi tonggak hubungan industrial yang lebih baik lagi ke depan," ungkapnya.
"SP PLN adalah bagian dari pemerintah dan kami sangat berhati hati dalam merespons suatu isu. Kami kedepankan diplomasi dan komunikasi, demo itu langkah terakhir karena kami ini juga abdi negara," tutupnya. [gun]