WahanaNews.co | Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pembangunan proyek fasilitas pengujian laik jalan kendaraan bermotor di Bekasi, Jawa Barat segera rampung.
Pernyataan Jokowi ini dikabarkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Hal itu disampaikan Airlangga terkait pertemuan Presiden dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).
"Presiden juga meminta proyek proving ground di Bekasi, yang merupakan pengetesan otomotif dalam bentuk sirkuit dengan investasi sebesar Rp1,81 triliun dilakukan percepatan," kata Airlangga dalam keterangan daring yang dipantau di Jakarta, Rabu malam.
Airlangga mengatakan proyek proving ground di Bekasi yang melibatkan perusahaan Jepang Toyota Tsusho, sangat penting bagi ekspor otomotif Indonesia, sehingga perlu dilakukan percepatan.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat Penyusunan IPRO untuk Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
"Beberapa negara lain, seperti Thailand maupun Vietnam, mereka sudah memiliki proving ground," jelas Airlangga.
Investasi Jepang Rp 75 T
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan beberapa perusahaan Jepang sepakat untuk berinvestasi di Indonesia dengan angka sebesar Rp 75,4 triliun tahun depan.
Hal ini merupakan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi para menteri dengan bos-bos perusahaan top Jepang.
Investasinya beragam, mulai dari pengembangan metanol, ekspansi pabrik mobil, hingga pengembangan energi baru terbarukan.
"Alhamdulillah kita bisa buat deal bisnis dan bisa direalisasikan tahun depan Rp 75,4 triliun, US$ 5,2 miliar. Investasi baru, khususnya di bidang pembangunan metanol, ekspansi mobil, kemudian EBT," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/7/2022).
Bahlil bilang, Jokowi telah menyampaikan bila ada masalah investasi bisa langsung menghubungi Kementerian Investasi yang dia pimpin.
Apabila masalah yang dikeluhkan pengusaha tak kunjung mendapat jalan keluar, Jokowi sendiri yang akan turun tangan.
"Presiden secara tegas menyatakan bahwa silakan mengurus investasi kalau ada masalah silakan ke Menteri Investasi, kalau memang tak selesai pak Presiden sendiri yang membantunya," kata Bahlil.
Dia juga mengatakan pengusaha Jepang telah mengapresiasi reformasi regulasi usaha di Indonesia lewat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Selain itu, Bahlil juga menyatakan pemerintah akan memberikan dukungan berupa pelayanan percepatan perizinan berusaha, pemberian insentif, dan berbagai kemudahan lainnya serta pengawalan terhadap realisasi investasi.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Investasi, beberapa perusahaan yang menyampaikan minat investasinya antara lain adalah Toyota Motor Corp di bidang kendaraan berbasis hybrid, lalu Sojitz Corp di bidang proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia, dan Mitsubishi Corp di bidang industri otomotif dan polyester film.
Kemudian, Mitsubishi Motors Corp mau investasi di bidang industri otomotif, Mitsubishi Chemical Corp tertarik investasi di bidang industri polyester film, dan Denso Corp yang ingin merelokasi usahanya dari Amerika di bidang industri suku cadang kendaraan roda empat.
Selanjutnya, masih ada Toyota Shusho di bidang pengelolaan Pelabuhan Patimban, Sharp Corp di bidang pabrik AC, Inpex Corp di bidang industri migas, dan Kansai Electric Power di bidang industri pembangunan pembangkit listrik.
Sojitz Corporation Masayoshi menyampaikan rencana investasi proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia di Papua Barat dengan nilai rencana investasi sebesar US$ 1 miliar.
Saat ini mereka sedang melakukan studi kelayakan yang direncanakan selesai di akhir tahun 2022.
Kemudian, Mitsubishi Chemical Group Corporation memiliki rencana perluasan investasinya melalui anak usahanya yaitu PT MC PET Film Indonesia (MFI) senilai US$ 156 juta. [rin]