Hasilnya, kata dia, sejak HoA
ditandatangani pada 29 September 2020 hingga 8 Agustus 2021, telah dilakukan
pemboran 103 sumur pengembangan.
Selain pemboran, lanjut dia, SKK Migas
juga mengawal 8 isu lain yang menjadi kunci sukses alih kelola, yaitu migrasi
data dan operasional, pengadaan chemical EOR, manajemen kontrak-kontrak
pendukung kegiatan operasi, pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan
teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan
lingkungan.
Baca Juga:
Pertamina Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional
"Kami berterima kasih atas
dukungan berbagai pihak, termasuk kepada Pemda Riau, sehingga operasional WK
Rokan pada masa transisi berjalan dengan baik," katanya.
Sementara, Presiden Direktur PT CPI, Albert Simanjuntak, menyampaikan terima kasih atas
kolaborasi yang telah terjalin selama masa transisi bersama SKK Migas dan
Pertamina, sehingga alih kelola berjalan dengan selamat, andal, dan lancar.
"Semoga WK Rokan dapat terus
memberikan kontribusi terbaiknya kepada bangsa dan negara," jelasnya.
Baca Juga:
Rakyat Harus Tahu, Inilah 4 Aset yang Berhasil Direbut Jokowi dari Asing
Diketahui, pada akhir Juli 2021,
rata-rata produksi WK Rokan sekitar 160,5 ribu barel per hari atau sekitar 24
persen dari produksi nasional, dan 41 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk
gas bumi.
Produksi WK Rokan juga diharapkan
dapat mencapai 165 ribu barel per hari pada akhir 2021 dengan tambahan sumur
baru yang dibor tahun ini.
WK Rokan juga diharapkan tetap menjadi
salah satu penghasil utama minyak nasional.