WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hari Listrik Nasional di Indonesia, yang diperingati setiap 27 Oktober, menjadi momen krusial untuk menghargai kontribusi listrik dalam kehidupan modern.
Perayaan ini berawal pada tahun 1945, saat para teknisi listrik Indonesia berhasil merebut kendali pembangkit listrik dari tangan penjajah, menandai dimulainya pengelolaan listrik oleh putra bangsa.
Baca Juga:
Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia
Momentum ini sekaligus menjadi simbol perjuangan untuk mencapai kemandirian di sektor kelistrikan, yang akhirnya melahirkan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sejak saat itu, Hari Listrik Nasional menjadi ajang penghormatan atas dedikasi para pekerja di industri kelistrikan.
Tohom Purba, Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (Alperklinas), mengungkapkan, sepanjang perkembangannya, listrik telah menjadi tulang punggung utama bagi berbagai sektor, mulai dari industri hingga pendidikan.
Baca Juga:
Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia
"Keberadaannya tak hanya mengangkat kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong percepatan pembangunan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi," paparnya, Minggu (27/10/2024).
Pemerintah Indonesia, melalui PLN dan berbagai inisiatif lainnya, terus berusaha memastikan akses listrik merata hingga ke pelosok.
Meskipun menghadapi tantangan geografis, pembangunan infrastruktur kelistrikan tetap berjalan untuk mewujudkan akses listrik yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Seiring perkembangan teknologi, lanjutnya, industri kelistrikan di Indonesia turut bertransformasi.
"Penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan air, semakin ditingkatkan demi memenuhi kebutuhan energi secara berkelanjutan," katanya.
Upaya ini didorong oleh komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Namun, tantangan seperti ketimpangan akses di wilayah terpencil dan keterbatasan sumber daya masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi.
PLN bersama pemerintah harus terus mencari solusi melalui program listrik desa dan peningkatan kapasitas pembangkit di daerah yang belum terjangkau.
Dalam peringatan Hari Listrik Nasional tahun ini, Tohom menyampaikan harapan besar terhadap kemajuan sektor kelistrikan di Indonesia.
"Hari Listrik Nasional bukan hanya momen untuk menghargai sejarah dan perjuangan di sektor kelistrikan, tetapi juga kesempatan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Kami berharap, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, akses listrik yang merata dan berkualitas bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama di wilayah terpencil. Alperklinas berkomitmen untuk terus melindungi hak-hak konsumen dan mendorong penggunaan energi yang lebih berkelanjutan," ungkapnya.
Alperklinas, yang berkedudukan di Jakarta dan terdaftar sebagai anggota resmi FISUEL Internasional, CONSUMER INTERNATIONAL, serta PPKN (Perkumpulan Perlindungan Konsumen Nasional), juga melihat Hari Listrik Nasional sebagai ajang penting untuk memperkenalkan inovasi baru di bidang kelistrikan.
Teknologi seperti smart grid dan internet of things (IoT) menjadi langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, sekaligus memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati manfaat listrik dengan baik.
[Redaktur: Sandy]