WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dukungan publik untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melonjak tajam, terbukti dari hasil survei Indonesian Social Survey (ISS) yang mencatat 78 persen responden puas dengan kinerja pemerintah, Kamis (21/8/2025).
Survei dilakukan dengan metode multiple stage random sampling terhadap 2.200 responden di seluruh Indonesia pada periode 11–20 Juli 2025, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,5 persen.
Baca Juga:
Peringatan Prabowo Kembali Menggema Setelah OTT Wamenaker di Jakarta
Direktur Penelitian ISS, Kadek Dwita, menjelaskan tingkat kepuasan publik berhubungan erat dengan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Menurutnya, terdapat delapan aspek kualitas hidup manusia yang berpengaruh terhadap kepuasan publik, mulai dari kepuasan hidup secara keseluruhan, kualitas sekolah, hingga rasa aman pribadi.
“78 persen banyak yang bilang itu tinggi banget, selain dari temuan indeks kualitas hidupnya ada 65,02 persen, itu juga ada temuan dari riset ini terhadap kepuasan kinerja pemerintah. Ketika digabungkan yang sangat puas dan puas angkanya 78 persen,” kata Kadek dalam paparannya.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Mendadak Bahas Penertiban Kawasan Hutan dan Tambang Ilegal
Ia menekankan bahwa kepuasan publik tidak dipengaruhi langsung oleh kesejahteraan ekonomi, melainkan oleh faktor psikologis dan sosial.
“Ternyata nggak ada hubungan antara kesejahteraan ekonomi masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Jadi yang memengaruhi kepuasan hidup secara umum. Kemudian kepuasan lingkungan sekolah, kemudian soal personal safety yang diukur kalau jalan sendirian malam hari takut apa nggak. Itu ternyata berpengaruh,” ujarnya.
Kadek juga memaparkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara menjadi salah satu penentu kuat.
Dalam survei tersebut, Presiden mendapat tingkat kepercayaan tertinggi yakni 90,9 persen, disusul Wakil Presiden, TNI, dan jajaran menteri kabinet.
“Masyarakat memberi penilaian positif bukan karena penghasilannya bertambah, melainkan karena mereka merasa hidupnya aman, punya sekolah yang layak, dan percaya pada institusi negara,” jelas Kadek.
Ia mengingatkan bahwa apabila kepercayaan terhadap empat institusi utama itu terganggu, maka tingkat kepuasan publik bisa menurun drastis.
“Kalau rasa percaya itu terhadap 4 institusi ini diganggu gugat bahwa ada peluang kinerja pemerintah itu turun. Terakhir kepuasan terhadap jalannya demokrasi. Ternyata kepuasan masyarakat terhadap jalannya demokrasi memengaruhi terhadap kinerja pemerintah,” katanya.
Direktur Eksekutif ISS, Whinda Yustisia, menambahkan kepuasan publik lebih digerakkan oleh kualitas layanan dasar.
“Kepuasan ini tidak digerakkan oleh isi kantong, tetapi oleh rasa aman, kepercayaan, dan kualitas layanan dasar seperti sekolah,” ujarnya.
Hasil survei ISS mencatat distribusi kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo, yakni: sangat tidak puas 1 persen, tidak puas 15,1 persen, puas 71,5 persen, sangat puas 6,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 5,9 persen.
Adapun tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara menunjukkan angka positif, dengan Presiden 90,9 persen, TNI 89,1 persen, Wakil Presiden 81,6 persen, dan akademisi/ilmuwan 84,7 persen sebagai empat institusi dengan kepercayaan tertinggi.
Sementara lembaga seperti DPR/MPR, parpol, Polri, dan ormas/LSM masih mencatat kepercayaan lebih rendah dengan catatan variatif.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]