WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Gorontalo.
Ini dilakukan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Menteri PUPR: Empal Gentong dan Pempek Makanan Idul Fitri Dinanti
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketersediaan infrastruktur menjadi sarana dasar pelayanan kepada masyarakat dalam mendukung perwujudan layak, produktif, dan berkelanjutan.
Sebab, arah dari pembangunan infrastruktur di Indonesia dilakukan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Pada dasarnya, apapun yang kami lakukan tujuan utamanya membuka lapangan pekerjaan demi mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, misalnya membeli barang dalam negeri," terang Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga:
Menteri PUPR: Rp35,45 Triliun Disiapkan untuk Pembangunan IKN Nusantara 2024
Menurut Basuki, jika barangnya buatan mancanegara, harus ada pabriknya di Indonesia karena akan membuka lapangan pekerjaan.
Sejumlah infrastruktur yang dibangun di Gorontalo ini misalnya pengendali banjir akibatan luapan Sungai Bolango.
Pekerjaan yang dilakukan ini terdiri dari Sungai Bolango sisi kanan sepanjang 5.447 meter dan kiri sepanjang 310 meter.
Pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA).
Kegiatan yang dilakukan berupa pengerukan penampang dan pelebaran alur sungai, parapet (dinding sungai), pembangunan site pile, serta jalan inspeksi.
Proyek pengendalian banjir ini dilaksanakan sejak tahun 2017-2021 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 166,1 miliar.
Progres konstruksinya kini sudah mencapai 99 persen atau tersisa penataan kawasan sempadan sungai sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Selain pengendalian banjir, Kementerian PUPR juga meningkatkan kualitas jalan nasional ruas Gorontalo-Taludaa yang kondisinya mengalami segresi dan keretakan pada titik tertentu.
Ruas ini membentang 75 kilometer yang menjadi jalur vital lintas selatan penghubung Provinsi Gorontalo - Sulawesi Utara.
Melalui preservasi jalan Kementerian PUPR diharapkan agar Gorontalo-Taludaa menjadi jalur alternatif masyarakat Gorontao menuju Kota Manado atau sebaliknya, di samping Gorontalo-Atinggola yang merupakan Lintas Jalur Utara.
"Kemudahan akses dapat mempermudah aktivitas masyarakat dan memperlancar distribusi logistik antar wilayah," ujar Basuki.
Dengan demikian juga berdampak positif pada peningkatan perekonomian serta pengembangan potensi-potensi daerah yang dilalui seperti sektor pariwisata.
Sementara itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan telah merampungkan pembangunan rumah susun (rusun) Buliide di Kota Gorontalo.
Rusun ini dibangun bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi mereka.
Bangunan rusun terdiri dari 1 tower setinggi 4 lantai dengan jumlah hunian sebanyak 90 unit tipe 24.
Hunian vertikal ini juga dilengkapi dua dapur umum, pompa air, water tank, CCTV di setiap lantai, dan peralatan pemadam api.
Rusun Buliide mulai dihuni sejak 2018 atas kerja sama antara Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kota Gorontalo dengan nilai pembangunan sekitar Rp 26,5 miliar. [dhn]