WahanaNews.co, Jakarta – Anies Baswedan diisukan bakal maju lagi di Pilkada serentak 2024 nanti. Namun isu tersebut dibantah Anies.
Calon presiden (capres) nomor urut satu itu menyebutkan bahwa isu tersebut hanyalah sebuah pengalihan di tengah masa perhitungan Pilpres 2024 masih bergulir.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Dalam Kampanye Paslon Bijak di Posko Relawan Sahabat Kasih Bagan Sinembah.
"Itu isu untuk mengalihkan perhatian dari persoalan Pilpres," ujar Anies kepada wartawan, Jumat 8 Maret 2024.
Ia meminta kepada masyarakat Indonesia agar tidak terjebak dalam isu yang beredar itu. Sebab, saat ini KPU masih berupaya menuntaskan perhitungan pemilu 2024.
"Seakan-akan pilpresnya sudah selesai, ya kan? Nah anda jangan terjebak," kata Anies, mengutip VIVA
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Siap Menangkan RIDO Satu Putaran
Dalam pilkada serentak 2024 nanti, sejumlah sosok sudah mengakui akan maju sebagai kandidat. Adapun sosok politikus yang menyatakan akan maju di pilkada serentak 2024 yakni Ahmad Sahroni dari partai Nasdem dan Ahmed Zaki Iskandar dari partai Golkar.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan putra bungsu Presiden Jokowi juga digadang-gadang bakal maju ke Pilkada DKI Jakarta 2024.
RK bahkan sudah terlihat memasang baliho ‘OTW Jakarta’ di salah satu titik jalanan di Jakarta Selatan.
Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan mengakui bahwa baliho ‘OTW Jakarta’ merupakan upaya test publik atas peluangnya maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Kompetitif Berdasarkan hasil survei nasional terbaru Indikator pada akhir Januari- awal Februari 2024 yang dilakukan di 18 provinsi, termasuk DKI Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil berada di posisi kedua terbanyak setelah Ahok.
Indikator tidak memasukan nama Anies Baswedan sebagai calon pertahana karena saat survei berlangsung, Anies sedang maju sebagai calon presiden (capres).
Walaupun, Anies Baswedan berpeluang maju lagi sebagai cagub DKI Jakarta jika dinyatakan kalah di Pilpres 2024, karena baru satu kali menjabat.
"Tapi berdasarkan survei-survei sebelumnya mas Anies juga tidak dominan elektabilitasnya di Jakarta. Berdasarkan survei teranyar yang kami punya, memang Ridwan Kamil menempati posisi kedua terbanyak setelah Ahok. Nah Ahmad Sahroni itu ada di peringkat 4 dengan 9,3 persen,"kata Burhanuddin Muhtadi dalam perbincangan di tvOne, dikutip Selasa, (27/2/2024).
Dengan asumsi itu, Burhanuddin menilai pertarungan calon gubernur DKI Jakarta masih sangat terbuka. Apalagi, bila melihat elektabilitas dari Pj gubernur DKI saat ini, Heru Budi Hartono sekitar 64 persen dan approval ratingnya dibawah 30 persen.
"Jadi memang sangat tidak kompetitif PJ Gubernur DKI Jakarta sekarang. Dan itu membuka kemungkinan petarungan yang lebih kompetitif, terutama calon-calon yang ingin bertarung, dengan asumsi mas Anies terlibat sekalipun, karena mas Anies kuat di Jaksel dan Jaktim, tetapi kurang begitu kuat di Jakbar dan utara," paparnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]