WahanaNews.co | Isu
Reshuffle Kabinet Indonesia Maju lagi-lagi menghangat. Isu ini mengemuka
setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pembentukan Kementerian
Investasi serta penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementerian Riset dan Teknologi.
Baca Juga:
Jokowi Panggil Sejumlah Tokoh di Tengah Isu Resuffle
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core)
Indonesia Piter Abdullah menilai tidak banyak menteri dengan kinerja yang
menonjol selama pandemi Covid-19. Menurutnya, lebih banyak menteri yang tidak
muncul di permukaan.
Menteri-Menteri yang dimaksud antara lain Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
hingga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Teten Masduki.
"Menurut saya kinerja mereka tidak buruk. tetapi
masalahnya kita membutuhkan menteri-menteri yang punya terobosan. Kita
membutuhkan yang berkinerja tidak hanya sekadar baik tetapi lebih baik,"
ujar Piter, Kamis (15/4).
Baca Juga:
Nasdem Klaim Hubungan Jokowi-Surya Paloh Baik-baik Saja
Meski menyebutkan berbagai nama tersebut, Piter bilang hal ini merupakan pandangan
bahwa deretan menteri tersebut kurang menonjol kinerjanya.
Namun ia menegaskan kewenangan untuk melakukan reshuffle
menteri adalah Presiden Joko Widodo. Apalagi, menurutnya, Jokowi pula yang
mengetahui kinerja para menterinya.
Meski kewenangan ada di tangan presiden, Piter bilang,
adalah suatu hal yang wajar bila masyarakat merasa berhak menyampaikan
pandangan mereka atas menteri dengan kinerja kurang baik.