WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Direktur Pengelolaan Sampah di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar mengatakan sejatinya persoalan dan penyelesaian sampah tidak hanya tugas pemerintah, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Singaraja, Bali, Senin (3/2/2025) lalu.
Baca Juga:
Sampah Plastik Masih Mengancam, Pemerintah Diminta Segera Perketat Aturan
Menurutnya, jika 90 hingga 95 persen masyarakat memiliki kesadaran terhadap sampah, banyak masalah terkait sampah dapat diselesaikan.
"HPSN tahun 2025 ini harus dilakukan dengan aksi, benar-benar menyentuh penyelesaian persoalan. Setiap orang bisa berpartisipasi, mulai dari rumah dengan cara membuat kompos,” ujarnya dikutip dari rri.co.id, baru-baru ini.
Untuk itulah pemerintah berupaya menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dengan cara sosialisasi kepada 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Baca Juga:
Masifkan Sampah Jadi RDF, Kota Bandung Tambah Lagi TPST
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memastikan jika setiap daerah memberikan perhatian penuh terhadap delapan tematik yang telah ditetapkan yaitu mencakup mangrove, pasar, desa, kampus, sekolah, pesantren, perumahan, dan perkotaan.
Sebagai langkah akhir HPSN 2025 akan menciptakan maskot Astawira, sebagai simbol pahlawan lingkungan hidup. Diharapkan Astawira menjadi ikon yang dikenali oleh anak-anak Indonesia.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]