WahanNews.co | Forum Muktamar ke-XVI Persis di Bandung, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Jeje Zaenudin resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) masa bakti 2022-2027.
"Memutuskan, dan menetapkan Dr. Jeje Zaenudin sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2022-2027," ujar ketua presidium sidang Muktamar Persis Muhammad Yamin.
Baca Juga:
Sepekan Jelang Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulayadi-Erwan Setiawan Ungguli Empat Kandidat
Begitu Jeje terpilih, tepuk tangan dan riuh suara takbir menggema di Convention Hall Hotel Sutan Raja yang menjadi arena Muktamar.
Hasil perolehan menunjukkan Jeje mendapatkan suara mayoritas sebanyak 337 suara. Ia mengalahkan kandidat lain yakni Atip Latifulhayat yang peroleh 144 suara dan Iman Setiawan 11 suara.
Dalam pidatonya, Jeje menyampaikan tekadnya untuk mewujudkan kepemimpinan yang dibangun di atas pelayanan kepada umatnya. Bukan sebaliknya ingin dilayani okeh umat.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
"Imamulqaum khadimuhu, pemimpin suatu kaum adalah pelayan bagi mereka. Oleh karena itu, saya pun akan memilih tasykil yang siap melayani jamaah, bukan orang yang ingin dilayani oleh jamaahnya, sesuai ikrarnya mewakafkan diri karena Allah melalui jamiyyah ini," kata Jeje.
Jeje resmi menggantikan Aceng Zakaria dari posisi Ketum yang telah memimpin Persis lima tahun belakangan ini.
Jeje dikenal sebagai seorang ulama kelahiran Tasikmalaya 18 Juni 1969. Ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persis di bawah kepemimpinan Aceng Zakaria.
Jeje juga tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengembangan Seni Budaya dan Peradaban Islam 2020-2025. Ia juga mengasuh Pesantren An-Nahla Al Islamy di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Muktamar ke-XVI Persis di Bandung digelar pada 23-26 September 2022. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat hadir membuka muktamar.
Ormas Persatuan Islam didirikan di Bandung pada 12 September 1923 oleh oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus. Mantan perdana menteri Indonesia Mohammad Natsir dan mantan juru bicara Partai Masyumi di tahun 1950-an Muhammad Isa Anshary merupakan tokoh Persis yang dikenal publik. [rsy]