Tidak hanya itu, secara tegas Gus Halim juga memastikan bahwa data-data yang dikelola oleh desa ini juga dapat dijadikan acuan kebijakan pembangunan desa oleh pihak lain salah satunya adalah bupati. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
"Data mikro berbasis SDGs Desa, bukan hanya bermanfaat bagi desa, tapi juga dapat digunakan oleh supra desa, sebagai acuan menyusun kebijakan dan kegiatan yang berbasis desa. Dengan berbasis pada data SDGs Desa, pemanfaatan dana desa akan tepat sasaran dan tepat pemanfaatan," ungkap Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Baca Juga:
Gus Halim Tegaskan Penyusunan Program untuk Desa Wajib Berbasis Data
Sementara itu, KKN Tematik UNS periode Februari - Juli diikuti oleh 1492 mahasiswa dan 150 dosen pembimbing lapangan dari 10 fakultas. Kegiatan ini adalah implementasi salah satu dari aktifitas merdeka belajar dan kampus merdeka yang dilaksanakan di UNS yang meliputi pertukaran mahasiswa, praktik kerja profesi, asistensi mengajar di satuan pendidikan, riset, project kemanusiaan, kegiatan kemanusiaan, studi independent, project membangun desa, dan pelatihan bela negara.
Rektor UNS Jamal Wiwoho yakin bahwa pembelajaran dengan langsung terjun ke desa adalah langkah tepat dalam upaya membangun Indonesia dari desa.
"Pembelajaran dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Tidak hanya di ruang kelas, ruang praktikum tapi juga di tengah masyarakat bisa di desa, tempat pengabdian, pusat riset maupun di tengah-tengah masyarakat. Para mahasiswa yang merupakan talenta-talenta muda masa depan bangsa yang unggul dan utuh ini akan mampu menggerakkan dan memajukan pembangunan Indonesia," jelas Jamal Wiwoho. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.