WahanaNews.co | Untuk mengatasi kualitas udara atau polusi udara di Kepulauan Seribu, Komunitas Lestari Mangrove and Nature (LEVA) menanam 1.000 bibit pohon mangrove di Pulau Pramuka.
Kegiatan ini diharapkan secara jangka panjang dapat mengurangi masalah kesehatan masyarakat akibat ketidaksetaraan kualitas udara, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga:
DKI Jakarta Peringkat Kelima Terburuk Kualitas Udara Pasca-Libur Idul Fitri
Founder LEVA, Nathasi Fadhlin, mengatakan, polusi udara merupakan permasalahan serius yang harus diselesaikan secara bersama-sama dengan mendorong kolaborasi lintas sektor.
“Oleh sebab itu, kami mengapresiasi aksi nyata sejumlah pihal dalam mengurangi polusi udara di Jakarta sekaligus mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan melalui penanaman 1.000 pohon mangrove ini,” kata dia, Senin (16/10/2023).
Dia berharap adanya aksi nyata ini turut menginspirasi para pemangku kepentingan lainnya untuk bergotong-royong mengatasi polusi udara dengan menanam pohon mangrove.
Baca Juga:
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Urutan Sembilan di Dunia
Diketahui, hutan mangrove dapat mengurangi tingkat erosi tanah, mengatur salinitas air, dan menjadi habitat bagi ekosistem laut.
Adapun jenis mangrove yang ditanam dalam kegiatan ini adalah Rhizophora Stylosa, jenis mangrove pionir yang tumbuh di pantai Pulau Pramuka dengan menggunakan teknik tumpukan.
“Dengan terus menjaga keberlanjutan lingkungan maka akan menciptakan dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat hingga ke generasi selanjutnya,” kata Nathasi.
Sementara itu, Country Head Sanofi Consumer Healthcare (CHC) Indonesia, Midha Mulyaningrum, menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup dengan mengatasi pencemaran udara yang diakibatkan perubahan iklim.
“Sanofi bekerja sama dengan LEVA pada hari ini untuk menanam 1.000 pohon mangrove guna membantu dalam mengurangi masalah pencemaran udara di Jakarta. Kegiatan ini menjadi aksi nyata sekaligus tindakan preventif dari kami untuk meminimalkan potensi risiko kesehatan bagi masyarakat,” ujar Midha.
Selain penanaman pohon mangrove, terdapat juga kegiatan edukasi mengenai berbagai program ramah lingkungan serta berkelanjutan di area hutan terpadu inisiasi Yayasan Rumah Literasi Hijau.
“Dengan penanaman 1.000 mangrove di Kepulauan Seribu ini diharapkan juga menciptakan dampak positif pada perbaikan ekosistem pantai di Teluk Jakarta dan mengurangi pencemaran, demi masa depan yang lebih baik untuk 1.000 tahun mendatang,” pungkas Midha.
Kegiatan yang termasuk ke dalam rangkaian Purpose Day 2023, dengan tema ‘Fight Against The Inequality of Air Quality’ atau ‘Melawan Ketidaksetaraan Kualitas Udara' ini melibatkan 50 orang, termasuk karyawan Sanofi CHC Indonesia, tim LEVA, dan warga setempat.
[Redaktur: Zahara Sitio]