WahanaNews.co | Mendagri Tito Karnavian minta agar anggaran Pemilu senilai Rp 86 triliun untuk Pemilu 2024 yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) diefisiensi.
Hal itu diungkapkan Tito dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Kamis (16/9/2021). Tito awalnya mengatakan saat ini pandemi masih menjadi persoalan seluruh dunia.
Baca Juga:
Mendagri Tito: Pelantikan Gubernur Terpilih Direncanakan pada 7 Februari 2025
"Pandemi COVID-19 ini adalah masalah kita bersama, masalah bangsa, masalah dunia dan kita sudah mengalami ini dari tahun 2020, 2021 Alhamdulillah kita saat ini melandai dan mendapat pujian dai berbagai pimpinan dunia maupun para ahli, tapi kita juga masih berusaha untuk mempunyai tugas penting memulihkan ekonomi nasional yang sempat minus," kata Tito.
Sehingga, pemulihan ekonomi masih menjadi tugas penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, Tito meminta rencana anggaran Pemilu 2024 diefisiensi.
"Ini yang mungkin berbeda pemilu tahun sebelumnya. Sehingga pertimbangan efisiensi dalam penganggaran pemilu betul-betul kita pertimbangkan," ujarnya.
Baca Juga:
IPDN Kemendagri Wisuda 1.221 Orang Praja, Mendagri Harap Lulusan IPDN Jadi Birokrat Terbaik
"Sebagai catatan misalnya di tahap pemilu di tahun 2014, Pemilu tahun 2014 itu total anggaran pemilu adalah Rp 16 sekian triliun kemudian Pemilu tahun 2019 itu berjumlah Rp 27,479 triliun," lanjut Tito.
Tito juga menilai angka Rp 86 triliun terlalu jauh jika dibandingkan dengan penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Tito masih perlu waktu untuk mempertimbangkan anggaran itu.
"Kami belum mendapat data resmi dan data resmi berapa anggaran pemilu yang diajukan, ini baru baik dari teman-teman KPU Bawaslu DKPP. Tapi kemarin membaca di media pengajuan Rp 86 triliun," tuturnya.