WahanaNews.co | Rabu (22/12) pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 62 poin atau 0,43 persen ke posisi Rp14.242 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.304 per dolar AS.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
"Pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh sentimen global. Penguatan kemarin juga lebih karena faktor global, yaitu nilai tukar dolar yang melemah terhadap negara lain, sedikit terkoreksi karena faktor teknikal," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pekan lalu Inggris menjadi negara ekonomi G7 pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal pandemi, dengan Federal Reserve AS juga mengisyaratkan rencana untuk mengetatkan kebijakan pada 2022 tetapi Bank Sentral Eropa hanya sedikit mengekang stimulus.
Sementara itu, infeksi Omicron berlipat ganda di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Asia, menyebabkan negara di seluruh dunia mempertimbangkan pembatasan baru pada pergerakan dan menerapkan kembali periode karantina untuk pengunjung yang datang.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
Dari dalam negeri, lanjut Rully, masih belum banyak perkembangan rilis data ekonomi yang bisa memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
"Prospek ekonomi yang lebih baik diharapkan bisa menopang rupiah, seperti yang disampaikan oleh menteri keuangan kemarin," ujar Rully.
Jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Selasa (21/12) kemarin mencapai 216 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,26 juta kasus.