WahanaNews.co | Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Racing menduga akan ada sebuah keputusan terkait masa depan alat perubah ketinggian motor (ride-height devices) dalam kompetisi MotoGP.
Mengutip dari Crash, Jarvis menilai keputusan itu dibuat tak jauh dari gelaran MotoGP Mandalika akhir pekan ini.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
"Saya pikir keputusan pada perangkat front ride-height akan dibuat sebelum akhir pekan GP Mandalika," kata Jarvis.
Namun, secara eksplisit dia menolak rencana penggunaan alat yang telah dipionirkan Ducati tersebut.
"Lima dari enam pabrikan sebagian besar dalam kesepakatan ketika datang masalah dengan ride height device," ujar Jarvis kepada Wartawan.
Baca Juga:
DAMRI Dukung Gelaran Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2024 di Mandalika
"Ducati adalah pabrikan yang telah menggunakan front ride height device musim ini. Semuanya (seluruh pabrikan kecuali Ducati] mendukung untuk tidak menggunakan sistem ini." imbuhnya.
Pria asal Inggris itu menerangkan lima pabrikan lain menolak penggunaan sistem itu karena bisa membahayakan keselamatan pembalap.
Ia tak memungkiri sistem itu mampu meningkatkan kecepatan maksimal, tapi membutuhkan ongkos lagi untuk pengembangan dan menjamin keselamatan pembalap.