WahanaNews.co | Pandemi covid-19 yang melanda dunia disebut sudah menuju akhir, yang ditandai dengan pernyataan WHO, yang memastikan ujung pandemi sudah di depan mata.
Setelah sekitar tiga tahun dunia termasuk Indonesia dilanda berbagai varian Covid-19, negara ini disebut berhasil menghadapi pandemi Covid-19 jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Pandemi Covid-19 sendiri disebut-sebut memberikan banyak pelajaran bagi semua pihak dan generasi berikutnya.
Penanganan Covid-19 di Indonesia dan Peluncuran Buku Covid-19
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Dengan kondisi ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Menkes meluncurkan buku Covid-19 dengan judul “Buku Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” pada Selasa (20/12/2022).
Peluncuran buku ini diinisiasi oleh Kemenko Perekonomian dengan melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Badan POM, BNPB, gubernur, hingga LPM UI.
Acara peluncuran buku ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Perindustrian RI, Menteri Dalam Negeri RI, Menteri Koperasi UKM RI, Wakil Menteri Keuangan RI / Ketua Satgas PEN, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Gubernur Jawa Barat.
Terhitung 2020, sejak kasus pertama Covid-19 masuk ke Indonesia, banyak kebijakan dan perubahan yang dilakukan berbagai pihak dalam menghadapi pandemi ini.
Setelah hampir tiga tahun hidup dengan virus Covid-19, Indonesia disebut berhasil dalam menangani pandemi ini jika melihat kasus harian yang terus terkendali.
“Koordinasi dari Pak Menko terbukti bahwa masalah kesehatan kita teratasi, sekaligus ekonominya juga kembali pulih, dan kalau saya bilang termasuk yg paling cepat, dan juga paling murah untuk bisa mengembalikan posisi negara kita seperti ini,” kata Menkes Budi menyampaikan keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia dalam acara peluncuran buku ini (20/12/2022), dilansir dari WahanaTV.
Semua perubahan ini tercatat di dalam buku, termasuk lini masa selama Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
“Buku ini tentunya menyampaikan beberapa keberhasilan yg dilakukan pemerintah dalam penanganan covid, dan ini merupakan pembelajaran yang berharga, dan yang paling penting dalam buku itu adalah lini masa ini,” kata Airlangga.
Tujuan Pembuatan Buku Penanganan Covid-19
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah buku yang disusun sebagai catatan kesehatan yang dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19.
Buku ini diharapkan bisa menjadi rujukan dan pembelajaran, serta pedoman untuk generasi selanjutnya jika mengalami kondisi krisis pandemi maupun bencana yang tergolong abstrak ke depannya.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara yang menghadiri acara peluncuran ini memberikan testimoninya.
“"Ini kan pandeminya 100 tahun, nggak pernah ada text book-nya. Jadi kita semua belajar sambil harus bikin kebijakan menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi,” ujarnya.
“Tidak ada buku mengenai topik ini, jadi semuanya (buku ini) merupakan catatan yang menjadi pembelajaran untuk kita semua dalam kebijakan publik menghadapi krisis yang baru pertama dalam 100 tahun terakhir dan banyak negara mengalami hal yang sama,” sambungnya.
Sehingga dengan demikian Indonesia dapat menangani kondisi-kondisi krisis dengan baik.
“Karena siklusnya pandemi atau krisis kesehatan ini ratusan tahun biasanya, ini bisa kita serahkan kepada generasi penerus. Jadi jangan kayak kita, waktu pandemi datang gak ada bukunya, tapi kalau ini mudah-mudahan bisa digunakan untuk ke depannya,” sebutnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pandemi Covid-19 adalah suatu hal yang abstrak, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan, namun memberikan banyak pelajaran.
Sebagai tambahan informasi, per Selasa, 20 Desember 2022 kasus harian Covid-19 Indonesia tercatat ada penambahan sebanyak 809 kasus baru.
Total penambahan angka kematian sebesar 26 kasus dan yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 3.240 kasus.
Dengan demikian, tercatat sudah ada total 6.710.406 kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal kemunculannya.
Terbaru, ada dua jenis varian baru yang telah masuk ke Indonesia, yaitu BN.1 dan BW.1.
Menkes Budi menyebutkan varian ini masih tergolong aman di Indonesia, “Kalau nggak salah yang BN.1, tapi memang kenaikannya di negara asalnya itu nggak tinggi, jadi masih oke.” [rna]