WahanaNews.co | Puncak Hari Disabilitas Internasional (HDI) digelar Kementerian Sosial (Kemensos) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada Selasa (3/12/2024).
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka hadir didampingi sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih memberikan dukungan pada peringatan HDI.
Baca Juga:
Wapres Gibran Siapkan Filter Khusus, Laporan Iseng di 'Lapor Mas Wapres' Bakal Diberantas
Salah satunya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno yang menilai HDI sebagai acara yang sangat bagus karena ada pentas seni dan pentas prestasi yang luar biasa dari penyandang disabilitas.
“Semua penyandang disabilitas dan non disabilitas sebenarnya mempunyai kesempatan sama dan akses sama serta ini harus dikedepankan,” katanya.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menandaskan kreativitas yang dimunculkan sebenarnya menunjukkan kesetaraan sebagai manusia.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
“Kemensos sukses memfasilitasi. Puncak hajatan HDI harus dilestarikan sembari menumbuhkembangkan kreativitas-kreativitas pada diri mereka dan kita lihat semua ternyata bakat-bakat terpendam yang bisa muncul melampaui orang yang profesional,” kata Pigai.
Bakat-bakat terpendam, kata Pigai, bisa muncul dari siapa saja termasuk dari penyandang disabiltas.
“Saya apresiasi Kemensos di bawah kemimpinan Menteri Sosial. Kita tetap mendorong kolaborasi membangun kemitraan dengan kementerian kami yang terus mendorong dalam upaya penghormatan, penghargaan dan perlindungan terhadap kemanusiaan,” katanya.
Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia era Presiden Joko Widodo menilai acara meriah dan pemerintah selalu ada dan hadir untuk penyandang disabilitas sesuai dengan arahan Presiden Prabowo dalam mendukung mewujudkan sumber daya manusia khususnya dari penyandang disabilitas.
“Implementasi bukan hal mudah, tapi bukan berarti tidak bisa saya yakin dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah kelompok penyandang disabilitas serta masyarakat akan menemukan solidaritas guna mewujudkan inklusivitas berkelanjutan,” ungkapnya.
Musisi terkenal Tanah Air Tohpati dengan orkestranya, mengaku baru pertama kali berkolaborasi dengan penyandang disabilitas, sehingga bagi mereka bisa mempunyai pengalaman dengan musisi profesional.
“Saya nanya aman? mereka menjawab aman. Tidak ada yang merasa tertekan, jangan kita nyaman tapi mereka tidak. Untuk mengasah talenta mereka, saya minta Kemensos terus membina potensi yang luar biasa,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]