WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya peran penyandang disabilitas dalam agenda transformasi digital nasional.
Pesan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri Penganugerahan Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas Tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga:
Pusat Data JK6 Diresmikan, Meutya Hafid: Ini Lompatan Besar Ekonomi Digital
Menurut Meutya, kompetisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini bukan hanya ajang penghargaan, melainkan juga langkah strategis pemerintah dalam membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya kelompok disabilitas, untuk ikut serta dalam ekosistem digital.
Upaya tersebut sejalan dengan semangat pemerataan literasi digital yang tengah digencarkan pemerintah.
“Transformasi digital tidak boleh meninggalkan siapa pun. Semua orang, termasuk para penyandang disabilitas, berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berkarya dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” kata Meutya dalam keterangan resminya, Minggu (24/8/2025).
Baca Juga:
Program AI Microsoft Gaet Ratusan Ribu Peserta, Pemerintah Dorong Pelatihan Inklusif
Ia juga menyinggung tokoh dunia teknologi, Vinton Cerf, yang dikenal sebagai salah satu “Bapak Internet”.
Meski hidup dengan keterbatasan pendengaran (tuli), Vint Cerf berhasil menciptakan protokol penting Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang menjadi fondasi berkembangnya internet hingga saat ini.
Bagi Meutya, kisah tersebut merupakan bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak pernah menjadi penghalang bagi lahirnya inovasi besar.
Sebaliknya, penyandang disabilitas justru memiliki potensi dan kekuatan untuk melahirkan karya yang mampu mengubah arah peradaban.
“Kita belajar dari pengalaman para tokoh dunia bahwa keterbatasan tidak berarti berhenti berkarya. Justru dari tantangan itu, lahir semangat yang bisa memberi inspirasi bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.
Melalui ajang kompetisi TIK ini, Kemkomdigi berharap para peserta dapat meningkatkan keterampilan, memperluas jejaring, serta membuktikan bahwa inklusivitas digital merupakan kunci menuju Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di kancah global.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]