Rangkaian kegiatan dibuka di Bandung melalui kolaborasi dengan Universitas Parahyangan dan PMKRI. Selanjutnya seminar digelar di Medan (11 Desember 2025) bersama GMKI, PGIW, dan Universitas HKBP Nommensen; di Manado (11 Desember 2025) bersama IAKN Manado, UKIT, GMIM, dan SAG, serta di Palangkaraya (12 Desember 2025) melalui kerja sama dengan Keuskupan Palangkaraya, IAKN Palangkaraya, dan STIPAS Tahasak Danum Pambelum.
Kegiatan juga berlangsung di Ruteng (13 Desember 2025) dengan dukungan Unika St. Paulus Ruteng dan Keuskupan Ruteng; di Ambon (15 Desember 2025) bersama UKIM, GPM, IAKN Ambon, dan BKAG; di Toraja (18 Desember 2025) bersama UKI Toraja, Gereja Toraja, IAKN Toraja; di Merauke (19 Desember 2025) bersama Keuskupan Merauke dan PMKRI.
Baca Juga:
Pemdes Pasar Sorkam dan Kelurahan Binasi Bentuk Panitia Santunan Anak Yatim
Seluruh rangkaian kemudian ditutup dengan seminar utama di Jakarta (3 Januari 2026 yang diselenggarakan bersama STFT Jakarta dan Kementerian Agama RI.
Koordinator Seminar Natal, Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan menyatakan bahwa setiap kota menyelenggarakan seminar sehari penuh dengan format pemaparan materi, dialog interaktif, serta penyusunan rekomendasi mengenai penguatan keluarga Indonesia.
“Hasil dari publikasi online rekomendasi kebijakan dan edukasi keluarga di Indonesia akan dilakukan di pelaksanaan Natal Nasional 2025, yaitu pada 5 Januari 2026. Seluruh seminar tersebut diharapkan dapat berkontribusi nyata bagi gereja, pemerintah, dan masyarakat luas dalam memperkuat fondasi keluarga Indonesia,” kata Binsar.
Baca Juga:
Dr Susanti Dewayani, Sambut Audiensi Panitia Jambore SEKAMI Keuskupan Agung Medan
Maruarar menutup keterangannya dengan menegaskan bahwa momentum Natal selalu mengingatkan masyarakat untuk kembali pada nilai kasih, dan kepedulian.
“Semoga rangkaian seminar ini menjadi berkat bagi banyak keluarga di Indonesia dan menjadi pengingat bahwa pesan Natal tidak hanya dirayakan, tetapi dihidupi melalui tindakan yang membawa kebaikan dan harapan,” pungkasnya.
[Redaktur: Alpredo]