WahanaNews.co | Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas, menilai, fenomena pelaku tunggal terorisme atau lone wolf adalah pekerjaan rumah besar bagi seluruh warga negara
Indonesia.
Sebab,
menurut dia, aksi teror dalam bentuk lone
wolf biasanya lebih sulit dideteksi.
Baca Juga:
Sepanjang Sejarah Juli 2023 Jadi Bulan Terpanas, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya
"Kalo
ini fenomena lone wolf, maka ini menjadi
pekerjaan rumah yang luar biasa besar bagi kita semua selaku warga bangsa,"
kata Robikin, Rabu (31/3/2021) malam.
Kendati
demikian, Robikin tetap mengimbau semua pihak untuk tidak merasa takut dengan
aksi terorisme.
Pasalnya,
target utama dalam aksi terorisme adalah rasa takut yang ada di masyarakat.
Baca Juga:
Puncak Fenomena Iklim El Nino, BKMG: Agustus-September
Rasa
takut yang tidak dikelola dengan baik, lanjut Robikin, akan menimbulkan
instabilitas negara.
"Mari
kita lawan bersama mari kita bergandeng tangan untuk memerkokoh kebersamaan dan
menjadikan keragaman untuk membangun peradaban bangsa," ujar dia.
Robikin
juga mengutuk keras aksi teror yang terjadi di Mabes Polri, Jakarta, pada
Rabu (31/3/2021) sore.
Menurut
dia, tindakan kekerasan seperti aksi teror tidak pernah
dibenarkan oleh agama.
"Harus
dikutuk keras. Agama apa pun tidak membenarkan kekerasan," ucapnya.
Robikin
mengatakan, Indonesia adalah negara yang damai dan didirikan berdasarkan kesepakatan para
pendiri negara.
Oleh
karena itu, lanjut dia, jika ada aksi kekerasan atau aksi teror atas nama
agama, sudah bisa dipastikan bukanlah ajara agama.
Sebelumnya
diberitakan, seorang perempuan bernama Zakiah Aini (25 tahun) menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore, dengan
menembakkan senjata api ke arah polisi.
"Yang
bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua
yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya,"
kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers, Rabu (31/3/2021) malam.
"Kemudian
dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan," tuturnya.
Menurut
Listyo, tersangka Zakiah Aini adalah pelaku tunggal atau lone wolf.
"Yang
bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi ISIS. Yang bersangkutan (terbukti) dengan postingan-nya di sosial media,"
ujar dia.
Adapun
aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menggerebek sejumlah terduga
teroris menyusul teror bom bunuh diri di Makassar, pada Minggu (28/3/2021).
Aksi
teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Ansharut
Daulah (JAD). [dhn]