WAHANANEWS.CO, Jakarta - Keputusan pemerintah menutup tempat pembuangan akhir (TPA) yang kelebihan kapasitas mendapat apresiasi dari MARTABAT Prabowo-Gibran.
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai kebijakan ini sebagai langkah strategis dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin tak terkendali di berbagai daerah.
Baca Juga:
Kordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
“Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan persoalan lingkungan yang selama ini menjadi beban berat bagi masyarakat. Dengan menutup TPA yang overload, kita dapat mendorong sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan,” ujar Tohom di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq sebelumnya menyatakan bahwa penutupan TPA yang kelebihan kapasitas akan dimulai pada akhir Februari.
Pemerintah akan menutup 306 TPA di seluruh Indonesia yang masih menggunakan metode open dumping.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak PLN Buat Program Khusus Antisipasi Pencurian Alat dan Peralatan Listrik Milik Perusahaan
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan akibat pembuangan sampah secara terbuka dan mendorong penerapan teknologi pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Tohom Purba yang juga Pengamat Energi dan Lingkungan ini menyebut bahwa kebijakan ini harus diikuti dengan solusi konkret dalam pengelolaan sampah ke depan.
Menurutnya, pemerintah daerah harus segera mengadopsi sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi, seperti waste to energy, agar tidak terjadi krisis baru akibat penutupan TPA.