WahanaNews.co | Seorang wanita melakukan percobaan bunuh diri dengan loncat dari atas jembatan Cibatu, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kampung Bantarmuncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (4/1/2023). Korban yang jatuh dari ketinggian 12 meter selamat karena jatuh tepat pada bagian air yang dalam.
Saksi di lokasi kejadian, Ikbal mengatakan bahwa dirinya yang sedang nongkrong melihat yang mencuci sepeda motornya di lokasi steam motor sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), melihat seorang perempuan berjalan di atas jembatan lalu tiba-tiba naik ke pembatas jembatan dan langsung loncat jatuh ke bawah.
"Saya kira mau ambil rambutan, tiba-tiba dia (korban) melewati penghalang jembatan, mau diraih tangannya enggak sempat malah langsung loncat. Kayanya sengaja dia loncat. Saya kaget dan gugup melihat kejadian ini," ujar Ikbal kepada MNC Portal Indonesia.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Dugaan Perkosaan Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu
Sementara itu Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri mengatakan bahwa dirinya yang menerima laporan dari masyarakat sekira pukul 14.00 WIB, lalu setelah itu dirinya bersama Babinsa, Babinmas dan juga BPBD Kabupaten Sukabumi menuju TKP untuk mengecek kejadian tersebut.
"Kalo dilihat orang tersebut (korban) bukan warga kita, dan itu merupakan warga Bayah, Banten, cuma dia tinggal di rumah saudaranya. Kebetulan menurut info dari saudaranya, orang tersebut berinisial C (40) merupakan pasien dari RSJ Marzuki Mahdi," ujar Abeng menjelaskan.
Lebih lanjut Abeng menuturkan bahwa korban baru selesai beberapa hari yang lalu melakukan perawatan di rumah sakit jiwa yang berada di Kota Bogor tersebut. Korban dibawa ke Bayah, Banten lalu dibawa ke rumah saudaranya di Kampung Bantarmuncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga:
Diduga Imigran Ilegal, Imigrasi Amankan 28 WNA di Perairan Sukabumi
"Makanya diduga perempuan tersebut mengalami stress atau gangguan jiwa. Tadi karena ada memar-memar di dekat mata dan ada sakit di sekitar pinggang, lalu dibawa oleh keluarganya ke dokter 24 jam atau ke rumah sakit," ujar Abeng. [sdy]