WahanaNews.co | Putri Balqis, wanita korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang justru dijadikan tersangka, menemui pengacara Hotman Paris. Kepada Hotman, Balqis menceritakan kronologi KDRT tersebut.
Menurut Balqis, peristiwa itu terjadi tanggal 20 Februari.
Baca Juga:
KDRT di Paser Kaltim, Suami Mutilasi Istri dan Tunjukin ke Tetangga
"Sudah (lama, red). Awalnya saya hanya menemani suami makan malam saja. Terus lagi berkeluh kesah mengenai keluarganya kan adiknya mau ada pengurangan dari perusahaan. Dia menunjukkan dia kesal dengan adiknya," kata Balqis di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/6/23) seperti dikutip dari Detik.
Balqis menambahkan, pada saat bersamaan, suaminya, yang berinisial BB, juga membicarakan tentang pengeluaran keluarga di bulan Februari. Saat itulah, sang suami mengatainya dengan sebutan 'bodoh.'
"Kemudian dia membicarakan akan ketemu orang tapi dia juga menanyakan pengeluaran di bulan Februari rumah tangga kami. (Saya bilang) kalau hari ini kan nggak bisa, ini Sabtu. Kalau mau Senin, saya print, dia bilang harus malam ini juga selesai," ungkapnya.
Baca Juga:
Ketua DPW Relawan Martabat Provinsi Jambi Ucapkan Selamat atas Pelantikan Prabowo-Gibran
"Kemudian dia bahas lagi katanya saya sama bodohnya dengan adiknya. Dia bilang, menjelek-jelekkan keluarga saya. Dari situ dia semakin marah, semakin marah," sambungnya.
Pasangan suami-istri itu terlibat ceckok hingga kemudian BB mengambil minyak cabai dan menyiramnya ke kepala Balqis. Belum cukup sampai di situ, suaminya juga melarang Balqis membersihkan minyak tersebut.
"Minyak cabai dari meja makan di siram ke atas kepala disiram ke saya. Saya izin bersihkan basuh muka dengan air, nggak dikasih. Saya lap dengan baju, masih kena mata saya yang perih," ujarnya.
Selama percekcokan itu, kata Putri Balqis, suaminya melontarkan cacian kepadanya. Hingga kemudian dia diminta memilih suaminya atau ayahnya.
"Dia berdiri terus dia bilang ke saya. Dari situ dia mulai caci maki saya, keluar kata-kata 'pilih gue atau gue suruh orang untuk ambil ginjal bapak lu,'" katanya sambil meniru perkataan suaminya.
Diseret ke Pintu Garasi
Lebih lanjut, Balqis juga mengaku diseret berulang kali ke pintu garasi. Sang suami juga menanyainya soal rasanya mati.
"Terus saya diseret ke pintu garasi yang dekat kamar mandi juga. Habis dari situ saya ditanyai juga dengan pertanyaan-pertanyaan 'mau tahu nggak rasanya mati seperti apa' dia balik juga ke pertanyaan 'malam ini juga saya minta rincian pengeluaran Februari'," tuturnya.
"Saya bilang saya nggak bisa apa-apa karena saya bisa bikin baru, hari Senin saya buktikan. Jadi setiap saya mau jawab saya dipukul, saya diam saya nggak bisa jawab. Saya dipukuli lagi," ucapnya.
Tak hanya itu, Balqis juga mengaku dirinya terus dipukuli di bagian wajah dan dicekik serta dibenturkan kepalanya ke dinding.
"Di bagian mata, wajah, rahang, dicekik kepala saya dijedokin ke dinding. Habis itu saya mau berusaha keluar pintu garasi itu. Dia tahan saya, tarik rambut saya sampai bawah, saya mau dimasukin ke kamar mandi," kata dia.
"Saya bertahan di situ, saya nggak mau masuk ke kamar mandi, dia tarik rambut saya, saya bertahan, dibilang 'mau tahu nggak rasanya mati kaya apa'. Terus saya bilang 'kasihan anak-anak butuh kita' dia bilang nggak peduli 'saya aja juga nggak peduli ibu' nah itu saya di situ wajah rasanya sudah nggak karuan saya terkapar, tersungkur," katanya menambahkan.
Saat kejadian itu, Putri Balqis mengaku sudah tidak kuat untuk melawan suaminya. Sehingga akhirnya, ia memegang celana suaminya.
"Di situ udah saya nggak mau, saya nolak, habis itu ditarik lagi rambut saya sampai tersungkur ke lantai. Habis itu posisi saya yang bilang saya cukup sakit saya udah nggak kuat, Saya ditarik-tarik, saya nggak kuat. Disitu sudah kebayang anak-anak saya gimana. Saya pegang celana dia. Saya bilang 'tolong lepas sakit ini saya sudah nggak kuat'. Terus dia teriak 'lepas', kemudian 'ini lepas dulu saya nggak kuat' pas dia teriak lepas saya lepas duluan," tuturnya.[eta]