WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nama Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menjadi perhatian luas setelah video pernyataannya mengenai tidak perlunya ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) beredar dan menyulut perdebatan publik.
Polemik itu bermula dalam Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung pada Jumat (14/11/2025) ketika seorang peserta mengeluhkan sulitnya Badan Gizi Nasional (BGN) merekrut ahli gizi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mengatakan “Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non-gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi,” ujar peserta tersebut.
Baca Juga:
Peringatan Keras BGN: Jangan Permainkan Anggaran MBG, Dua Lauk dan Susu Wajib Ada
Peserta itu juga mengusulkan agar posisi tersebut cukup disebut pengawas produksi dan kualitas atau tenaga QA/QC serta mendorong BGN bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) demi memastikan kompetensi tenaga penanganan gizi dalam program MBG.
Belum selesai peserta itu menyampaikan pandangannya ketika “Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang, yang lain kasihan,” ujar Cucun yang memotong pembicaraan tersebut.
Politikus PKB itu kemudian menambahkan “Saya enggak suka anak muda arogan kayak gini, mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang, pembuat kebijakan itu saya,” ujar Cucun.
Baca Juga:
Dokter Ini Bagi Tips Umur Panjang: Usianya 101 Tahun Ungkap Makanan Praktis Favoritnya
Dalam video yang beredar, “Tidak perlu ahli gizi, cocok enggak, nanti saya selesaikan di DPR,” ujar Cucun ketika menyinggung rencana perubahan diksi dari “ahli gizi” menjadi “tenaga yang menangani gizi”.
Sembari menyoroti opsi rekrutmen tenaga non-profesi, “Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang, bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP, program MBG tidak perlu kalian yang sombong seperti ini,” ujar Cucun.
Melalui akun Instagram @Cucun_Center pada Minggu (16/11/2025), “Saya menyampaikan permohonan maaf apabila dinamika pembahasan di dalam ruangan terkait tuntutan aspirasi sempat menjadi konsumsi publik dan dianggap menyinggung profesi ahli gizi,” ujar Cucun.