WahanaNews.co | Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan berkomitmen turut mengurangi efek gas rumah kaca.
PLN pun bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur, untuk mendukung agenda pemerintah dalam percepatan transisi energi di Indonesia, sebagai salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
"Kami ingin memastikan generasi selanjutnya memiliki masa depan yang lebih baik. Jadi yang PLN lakukan adalah mengurangi efek gas rumah kaca dan PLN berkomitmen melakukannya, ini bukan karena perjanjian kerja sama internasional, bukan juga karena kebijakan, tetapi karena (PLN) peduli," ujar Darmawan dalam diskusi panel Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Selasa (18/10/2022).
Nantinya, PLN dan PT SMI akan bersama-sama menyusun skema atas rencana pembiayaan dan investasi dari early retirement guna mendukung percepatan transisi dari batu bara ke energi terbarukan.
"PLN akan mendukung inisiatif tersebut melalui penyediaan informasi proyek terkait Energy Transition Mechanism (ETM) dan pemenuhan persyaratan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan dan investasi dari PT SMI dan/atau pihak ketiga yang menjadi mitra PT SMI," katanya.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
ETM merupakan sebuah mekanisme transisi dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi ke energi baru terbarukan.
Seperti yang diberitakan bahwa pada 2030, Grup MIND ID Targetkan Penurunan Emisi Karbon Capai 28 Persen Pada 2030 target pemerintah untuk pengendalian emisi gas rumah kaca menjadi sebesar 31,89 persen dengan usaha sendiri.
Sehingga pada 2060 Net Zero Emission bisa terwujud. PLN juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk dengan BUMN lainnya.