WAHANANEWS.CO, Jakarta - Misteri penembakan terhadap seorang pengacara berinisial WA di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya berhasil diungkap aparat kepolisian.
Setelah melalui penyelidikan intensif selama beberapa hari, Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku utama berinisial HD (37), warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Wakil Bupati Dairi Terpilih Diduga Aniaya, CCTV Jadi Misterius! Polisi Bungkam?
Pelaku diketahui menembak korban dari jarak sangat dekat di sebuah lahan kosong yang belakangan diketahui menjadi titik sengketa antara dua kelompok penjaga keamanan.
Penangkapan HD dilakukan oleh tim gabungan Opsnal Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, setelah polisi menindaklanjuti laporan polisi LP/B/3049/X/2025/SPKT Polres Jakpus/Polda Metro Jaya, dengan pelapor berinisial MW.
Tim bergerak cepat mengumpulkan bukti di lokasi kejadian, termasuk rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi.
Baca Juga:
Buntut Pernyataan Mister T, Benny Rhamadani Diadukan ke Bareskrim
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi membenarkan keberhasilan penangkapan tersebut.
“Tim gabungan berhasil menangkap pelaku penganiayaan berat dengan modus menembak punggung sebelah kanan korban berinisial WA, SH,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Menurut Ade Ary, motif pelaku muncul karena rasa kesal dan emosi yang memuncak.
Pelaku disebut tidak terima dengan tindakan korban dan rekan-rekannya yang diduga memaksa masuk serta merusak gerbang lahan yang dijaga kelompok pelaku.
Konflik antara kedua pihak ternyata sudah berlangsung sejak lama, berkaitan dengan sengketa penguasaan dan penjagaan lahan kosong di wilayah Tanah Abang.
“Pelaku merasa terintimidasi, sebab korban meminta agar kelompok pelaku berkoordinasi terlebih dahulu dengan kelompok korban sebelum menjaga di lokasi itu,” lanjut Ade Ary.
Dalam situasi tegang di lapangan, pelaku HD yang tersulut emosi kemudian mengambil senjata api dan menembak korban di bagian punggung kanan.
Setelah melakukan aksinya, HD langsung melarikan diri dari lokasi.
Namun, pelarian itu tidak berlangsung lama karena petugas berhasil melacak keberadaannya hingga akhirnya ditangkap tanpa perlawanan.
Kini, penyidik masih mendalami asal-usul senjata api yang digunakan pelaku, serta menelusuri apakah ada aktor lain yang terlibat dalam konflik tersebut.
“Kami masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengetahui sumber senjata dan pihak-pihak lain yang terlibat,” tutup Brigjen Ade Ary.
Korban WA yang diketahui berprofesi sebagai pengacara sempat menjadi perbincangan publik setelah video detik-detik penembakan beredar di media sosial.
Lokasi kejadian disebut-sebut termasuk area yang rawan konflik perebutan lahan.
Polisi menegaskan akan mengusut kasus ini secara menyeluruh hingga tuntas guna memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]