WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Terkait dengan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Presiden RI Prabowo Subianto telah menyampaikan sejumlah informasi dalam forum internasional pidato onlinenya di World Governments Summit di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis lalu.
Dalam rencananya, Prabowo menuturkan, Danantara diperkirakan akan mengelola US$900 miliar atau sekitar Rp14.724 triliun aset yang dimiliki pemerintah. Juga akan berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan dengan dampak ekonomi yang tinggi.
Baca Juga:
Usai Dilantik, 961 Kepala Daerah Langsung Digembleng di Akmil Magelang
Proyek tersebut termasuk mempercepat transisi energi melalui investasi di sektor EBT, manufaktur canggih dan penguatan industri hilir juga menjadi prioritas, sejalan dengan upaya hilirisasi pemerintah.
Danantara juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan sektor pangan nasional serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan peternakan dalam negeri.
"Semua proyek-proyek ini akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%," ujarnya dikutip dari bloombergtechnoz.com, baru-baru ini.
Baca Juga:
Rumah Layak untuk Semua, Prabowo Gaspol Bangun dan Bedah Rumah
Prabowo juga telah memastikan Badan BPI Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang.
Badan tersebut direncakan setidaknya akan mengelola investasi mencapai sekitar Rp14.724 triliun, melalui berbagai aset yang dimiliki oleh pemerintah.
"Sembilan hari dari sekarang, kita akan luncurkan Dana Investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara," ungkap Prabowo.